JAKARTA, BUKAMATA - Pria itu adalah paman tirinya. Adik kandung sang ibu tiri. Tingga bersama NF (15), sejak ayah kandungnya cerai dan menikahi ibu tirinya.
Inisialnya R. Paman tiri inilah yang merenggut keperawanan NF. Awalnya dia rekam. Kemudian selanjutnya, rekaman itu dia jadikan senjata untuk aksi mesum berikutnya. Kapan pun dia mau, tinggal anc sebar video mesum itu, NF tak berkutik. Gadis yang masih duduk di bangku SMP Jakarta itu pun dicabuli berkali-kali.
Aksi sang paman terbongkar, setelah
gadis itu diperiksa polisi karena diduga membunuh bocah 5 tahun tanpa sebab.
Bukan cuma satu pamannya. Ada lagi keluarga ibu tiri lainnya, yang ikut mencabuli korban berkali-kali. Terakhir pacarnya yang mengalami kelainan seks, ikut mencabuli korban dengan seks kasar.
Akibat ulah ketiga lelaki bejat itu, NF akhirnya hamil 3,5 bulan. Perbuatan merekalah yang diduga menjadi tekanan batin bagi NF, sehingga dia membunuh APA, bocah tetangganya yang berusia 5 tahun.
Keterangan ini terbongkar dari keterangan pihak Kementerian Sosial Harry Hikmat, Kamis (14/5/2020) lalu.
Harry Hikmat mengatakan NF sebagai pelaku pembunuhan namun ia juga korban kekerasan seksual oleh paman dan pacar. Ketiga pelaku sudah ditangkap dan diperiksa dalam berkas yang berbeda.
Bukti NF korban kekerasan seksual ini terbongkar dari hasil fisik dan psikologis.
Kini NF pun berada di layanan rehabilitasi sosial di Balai Anak Handayani.
Di samping itu, ia pun tengah menunggu proses peradilan terkait kasus pembunuhan.
Sementara itu, kasus kekerasan sesksual NF akan diselidiki lebih dalam.
Hal ini berkenaan apakah ada motif terkait NF nekat melakukan pembunuhan kepada teman mainnya, APA (5).
Pasalnya dari hasil pemeriksaan tersebut ada kemungkinan kondisi tekanan terhadap NF sehingga ia bisa berbuat keji melakukan pembunuhan.
Sebelumnya diketahui, NF gadis ABG asal Sawah Gede, DKI Jakarta adalah pelaku pembunuhan terhadap bocah tetangganya, APA (5).
Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Heru Novianto telah menjelaskan, bagaimana NF mengakui membunuh APA dengan cara memasukkanya ke dalam bak mandi.
APA disuruh mengambil mainan yang ada di dalam bak mandi.
"Cara menghilangkan nyawanya yaitu dimasukkan ke dalam bak."
"Jadi si anak ini diajak ke kamar mandi kemudian disuruh mengambil mainan yang ada di dalam," ungkap Heru dikutip dari Kompas TV.
NF sempat menenggelamkan APA berulang kali hingga bocah 5 tahun itu lemas.
"Setelah anak itu diangkat, dimasukkan ke dalam bak baru ditenggelamkan."
"Sekitar lima menit ditenggelamkan lagi," katanya lagi.
"Setelah lemas baru diangkat dibawa naik ke atas dan ditidurkan," kata Heru.
NF juga sempat menyumpal darah yang keluar dari tubuh APA menggunakan tisu, mengikat korban.
"Awalnya mau dibuang karena sudah menjelang sore akhirnya disimpan dalam lemari," ujar Heru.
Lantaran bingung dengan apa yang dilakukan selanjutnya, lantas NF menyimpan mayat korban ke dalam lemari.
Ia sempat ingin membuang jasad korban secara langsung.
Namun, ia mengurungkan niatnya karena hari mulai gelap.
"Setelah disimpan dalam lemari besok paginya si tersangka ini akan membuang, tapi bagaimana caranya dia bingung," tambah Heru.
NF mengaku kepada polisi bahwa ia puas telah membunuh APA, yang merupakan kerabat adiknya sendiri.
"Ditanyakan oleh penyidik, 'bagaimana perasaannya setelah kejadian ini', satu yang paling gampang dan dikatakan (Saya puas)," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Yusri Yunus Sabtu (7/3/2020).
Tak tampak sedikit pun penyesalan dari NF yang telah menghilangkan nyawa gadis malang itu.
"(Saya puas). Iya, berulang kali dengan tenang dia jawab begitu," imbuhnya di kantor Polres Metro Jakarta Pusat, Sabtu (7/3/2020) siang.
Kapolres Jakarta Pusat, Kombes Pol Heru Novianto juga telah mengungkapkan hasil interogasi dengan pelaku pembunuh APA pada bocah inisial NF (5) di Sawah Besar, Jakarta Pusat.
Hal itu diungkapkan Kapolres Jakarta Pusat, Kombes Pol Heru Novianto saat menjadi narasumber di acara Prime Time News Metro TV pada Senin (9/3/2020).
Menurut pengakuan pelaku, ia tidak membenci siapapun di rumahnya.
Sebagaimana diketahui, pelaku tinggal bersama ayah kandung, ibu tiri, dan adik tirinya.
"Kalau yang saya tanyakan langsung adakah yang kamu benci di rumah sekarang ini, antara orang tua bapaknya atau ibu tiri dia bilang tidak ada."
"Kepada adeknya tidak juga," ujar Heru.
Meski demikian, pelaku mengakui bahwa dirinya sedikit tak suka dengan orang tua kandungnya.
NF tidak menyukai orangtuanya karena mereka memutuskan untuk bercerai.
Orangtua kandung perempuannya disebut kurang peduli terhadap keluarganya.
"Memang dia agak sedikit tidak suka kepada orang tua kandungnya karena merasa ditinggal sama orang tua kandungnya."
"Dan orang tua kandungnya ini cerai karena ada perselisihan yang disebabkan orangtua kandung perempuan ini tidak open terhadap keluarga yang sebelumnya," jelas Heru.
Ibu kandung meninggalkan NF tinggal bersama ayah kandung dan ibu tiri, hingga remaja tersebut kini duduk di bangku SMP.
"Jadi selama ini setelah orangtuanya cerai si pelaku tinggal di ibu tirinya plus ada satu adik dari orang tua tirinya," sambung Heru.
Pada kesempatan itu, Heru juga menjelaskan bahwa sebenarnya pelaku menyayangi binatang, khususnya kucing.
"Jadi interogasi kemarin memang ada kita tanya apakah kamu menyayangi binatang, ada salah satunya kucing."
"Kita tanya apakah kucingnya sekarang dia bilang 'tidak ada' karena dibuang sama ibu tirinya.
'Kenapa dibuang?' Karena rumahnya sangat kecil dan sempit kadang-kadang ibuknya tidak suka terus (kucing) dibuang," ungkap Heru.
BERITA TERKAIT
-
Emosi Ditantang Duel, Pemilik Kontrakan di Bone Tikam Tamu Penyewa Hingga Tewas
-
Diplomat Indonesia Zetro Purba Tewas Ditembak OTK di Peru
-
Pelaku Pembunuhan Sadis di Selayar Dinyatakan Alami Gangguan Jiwa, Polisi Serahkan ke Dinsos
-
Tiba di Rumah Duka, Jenazah Tukang Ojek Korban KKB Papua Disambut Tangis Keluarga
-
Dipicu Dendam Pribadi, Petani di Bone Tewas Dianiaya Tetangga