Kasus Keracunan MBG Massif, DPR RI Minta Pemerintah Waspadai Kemungkinan Sabotase
27 September 2025 20:35
Pembunuhan mantan TKW asal Malaysia, Sutini terkuak. Pelaku, kekasih gelap korban. Dia memukul kepala korban dua kali dengan linggis.
SITUBONDO, BUKAMATA - Ada fakta baru terungkap dalam kasus pembunuhan mantan TKW, Sutini (40), di Situbondo.
Pelaku pembunuhan, Saiful Hadi (42), ternyata adalah kekasih gelap korban. Dialah pria yang sering datang kucing-kucingan ke rumah korban di Desa Demung Kecamatan Besuki. Seperti biasa, lewat belakang. Bercinta kilat, lalu mengendap-endap pergi.
Sabtu malam, 2 Mei 2020. Saiful Hadi tahu, putra sulung Sutini, ST (20), sedang tak ada di rumah. Petang itu, usai magrib. Seperti biasa, Saiful Hadi datang dari persawahan.
Dia mengintai sampai putri korban dan tantenya meninggalkan rumah. Tinggal Sutini di dalam kamar.
Saiful Hadi masuk lewat pintu samping, yang memang sengaja tak dikunci korban. Lalu masuk dan bercinta dengan korban
Namun saat itu, Saiful melihat korban tak bersemangat. Saiful melihat ada perubahan. Wanita itu tak terlalu menginginkannya. Dia pun menyoal itu. Cekcok terjadi, begitu singkat amarah menghinggapi Saiful.
Dengan linggis pria beristri itu, menghabisi nyawa wanita bersuami di depannya. Ibu dua anak itu tewas setelah dua kali dipukul menggunakan linggis.
Sebelum datang menghabisi nyawa korban, pria asal Kecamatan Bungatan ini slmemang sudah cukup sering bermain ke rumah Sutini. Apalagi kalau bukan untuk memanjakan rasa cinta terlarang. Keduanya memanfaatkan kesempatan, karena suami Sutini sendiri hingga kini masih berada di Malaysia sebagai buruh migran.
"Korban dan tersangka ini memang sudah ada jalinan asmara sejak Januari lalu. Jadi tersangka sudah beberapa kali datang ke rumah korban, sebelum terjadinya pembunuhan," kata Kapolres Situbondo AKBP Sugandi saat jumpa pers di Mapolres, Jumat (15/5/2020).
Dikutip dari detik, cinta terlarang keduanya mulai terjalin sejak sebelum tahun baru 2020 lalu. Saat itu, pelaku mengaku diajak ke rumah Sutini oleh salah seorang kerabatnya. Dari pertemuan singkat ini, keduanya rupanya mulai jatuh hati.
Padahal, pelaku dan korban sudah sama-sama memiliki keluarga. Pelaku sudah beristri dan memiliki satu orang anak. Demikian juga dengan Sutini yang masih berstatus istri sah dengan dua anak. Namun, cinta rupanya telah menggelapkan mata keduanya, hingga tetap saja menjalin hubungan asmara.
Hubungan keduanya bahkan sempat terendus oleh ST, salah seorang anak korban. Tak heran, pada malam perayaan tahun baru 2020 lalu, ST sempat menghajar pelaku. Lajang 22 tahun itu tidak terima saat memergoki ibunya dijemput dan dibonceng sepeda motor oleh pelaku, pria yang bukan ayahnya. Seketika itu, ST langsung mencegat dan menghajar pelaku.
"Pas tahun baru saya dicegat dan dipukuli oleh anaknya. Kejadiannya di jalan, di sebelah barat rumahnya itu. Waktu itu saya ya diam saja, karena saya memang salah," tutur pelaku di depan polisi.
Meski demikian, keduanya rupanya tetap tidak kunjung kapok. Buktinya, diam-diam keduanya tetap melanjutkan kisah cinta terlarangnya. Setiap ada kesempatan, pelaku selalu datang ke rumah korban. Biasanya, pelaku selalu masuk melewati jalur persawahan di belakang rumah korban. Kemudian masuk melewati pintu samping belakang, yang memang disepakati untuk tidak dikunci.
"Biasanya janjian dulu kalau mau ke situ. Terpaksa lewat belakang agar tidak diketahui tetangga. Tapi sekarang menyesal, karena ujung-ujungnya jadi begini," tandas pelaku.
Sugandi menambahkan pihaknya masih terus mendalami kemungkinan masalah asmara sebagai motif terjadinya aksi pembunuhan sadis tersebut. Sebab pelaku sempat mengaku kesal karena korban dianggap tak serius menjalin hubungan.
"Semua kemungkinan masih terus kita dalami. Termasuk kemungkinan adanya motif lain selain jalinan asmara tadi," tegas Kapolres Sugandi.
Sejak pulang jadi TKW di Malaysia 2 tahun lalu, Sutini tinggal di rumah bertiga bersama kedua anaknya. Sementara sang suami masih berada di Malaysia menjadi TKI. Saat kejadian, kedua anak korban sama-sama sedang tidak ada di rumah.
27 September 2025 20:35
27 September 2025 20:26
27 September 2025 19:40
27 September 2025 19:32
27 September 2025 06:55
27 September 2025 10:57
27 September 2025 10:49
27 September 2025 10:40
27 September 2025 14:41