Begini Detik-detik Bupati dan Wabup Aceh Tengah Nyaris Baku Hantam Saat Rapat Covid-19

ACEH, BUKAMATA - Rabu, 13 Mei 2020 malam. Tengah berlangsung rapat penanganan Covid-19 di pendopo rumah jabatan bupati Aceh Tengah.

Bupati Aceh Tengah, Shabela Abubakar memimpin rapat. Di depannya para kepala dinas.

Tiba-tiba, Wakil Bupati Aceh Tengah, Firdaus, menerobos masuk. Dia tamoak emosi. Dia menunjuk-nunjuk seluruh yang hadir, termasuk bupati. Firdaus merasa disepelekan, karena tak dilibatkan dalam pertemuan itu.

Nyaris saja, bupati dan wabup baku hantam. Untung cepat dilerai. Shabela pun mengancam akan melaporkan wakilnya itu. Shabela mengaku diancam bunuh oleh sang wabup.

"Dia (Firdaus) kemudian menyebut kami yang ada di Pendopo dengan sebutan hewan lalu mengancam bunuh saya dan anak saya," kata Shabela.

Saat mengamuk, Firdaus sempat menyebut-nyebut soal proyek.

"Dia bicara tentang proyek yang saya tidak mengerti karena kami sedang bicara penanganan Covid-19 dan banjir bandang," tutur Shabela.

Menanggapi ancaman lapor, Firdaus mengaku siap menghadapi. Bahkan, Firdaus mengancam balik akan melaporkan Shabela ke polisi.

"Silakan, saya siap menghadapi. Namun saya juga akan melaporkan Shabela terkait kasus yang lebih besar dari kasus ini," kata Firdaus.

Firdaus membenarkan, ia mendatangi pendopo bupati dan menjumpai Shabela.

Tetapi Firdaus membantah mengancam membunuh Shabela.

Emosinya yang meledak saat itu dilatarbelakangi perasaan tak dihargai sebagai wakil bupati.

Bupati dianggap sering mengeluarkan kebijakan tanpa ada koordinasi dengannya.

"Kita punya komitmen tertulis dan tidak tertulis saat kita calon sampai saat baru menjabat. Saya rasa komitmen tertulis itu sudah dibuang oleh dirinya (Shabela)," kata Firdaus.

Mengenai proyek yang dipersoalkan dengan Shabela, adalah proyek di sejumlah instansi dengan nilai Rp17 miliar.

"Ini kegiatan Dinas Kesehatan dan RSU Datu Beru, tidak ada koordinasi dengan saya selaku wakilnya. Ini kan tidak pantas," sebut Firdaus.