Fakta-fakta Gadis Bantaeng Dibunuh Satu Keluarga karena Berzina
Gadis 18 tahun di Bantaeng ini dibunuh dua kakaknya karena sudah berhubungan dengan keluarganya. Berikut fakta-faktanya:
MAKASSAR - Kasus pembunuhan terhadap Rosmini (18), yang dilakukan keluarganya di Kabupaten Bantaeng, Sulsel membuat heboh.

Gadis 18 tahun ini dibunuh dua kakaknya karena sudah berhubungan dengan keluarganya sendiri. Berikut fakta-fakta pembunuhan Rosmini:
1. Kelurga Dikumpulkan
Pada Sabtu, 9 Mei 2020. Sepuluh anggota keluarga Darwis bin Daga (50) berkumpul di ruang tengah rumah mereka, di Dusun Katabung, Desa Pattaneteang, Kecamatan Tompobulu, Kabupaten Bantaeng.
Selain Darwis sebagai kepala keluarga, di situ ada istri Daris, Anis binti Kr. Pato (50), anak pertama Darwis bernama Rahman bin Darwis (30), anak kedua Hastuti binti Darwis (28), lalu Nurlinda binti Darwis (21), Suprianto bin Darwis (20), SC binti Darwis (14), menantu Darwis sekaligus suami Nurlinda, Ardi Jumasing bin Jumasing (40) dan menantu perempuan Darwis, Rusni binti Amiruddin (24).
Mereka mengelilingi, Rosmini binti Darwis (18), putri Darwis lainnya. Dia mengenakan mukenah putih. Gadis yang masih berstatus pelajar itu terus menunduk. Matanya berurai air bening. Tak sanggup menatap mata-mata tajam di depannya.
2. Rosmini ketahuan berhubungan badan dengan saudaranya
Dengan suara tegas tapi nada rendah karena takut terdengar oleh tetangga, mereka menginterogasi Rosmini, seputar hubungannya dengan Usman alias Summang (45), yang masih sepupunya. Seorang kakaknya memergokinya sedang berbuat mesum.
Dengan polosnya, Ros menceritakan soal hubungan badannya dengan Usman yang masih merupakan sepupunya.
"Jadi yang terungkap itu memang demikian, keluarga itu marah karena korban ini dari gelagatnya, H-1 itu, sering pingsan-pingsan ceritanya, dia didesak-desak keluarga, dia ceritakan berhubungan badan sama si Usman itu, ya keluarga malu, malu besar," kata Kapolres Bantaeng, AKBP Wawan Sumantri.
3. Korban dibunuh kakaknya
Saat itulah, dua kakak korban, Rahman (30) dan Suprianto (20), menyeret korban ke kamar belakang, lalu mengeksekusi mati dengan balok kayu dan parang.
Darwis dan anggota keluarga lainnya melihat korban dibunuh dengan jelas. Begitu pula saat parang diayunkan berkali-kali ke bagian kepala, leher dan lengan kanan Ros. Antara marah dan kasihan bercampur aduk di dada Darwis dan Anis. Darah dagingnya dicincang oleh darah daging lainnya. Darwis bagai kesurupan.
Melihat darah mengucur, seorang anggota keluarga mengambil wadah, menadah darah yang mengucur di kolong rumah.
4. Darwis mengamuk tebas warga
Sementara Darwis yang kesurupan, tak bisa menguasai emosinya. Dia turun ke jalan menahan beberapa warga. Saenal, Usman dan Irfandi disekap. Ketiganya dibawa naik ke atas rumah. Bahkan salah satunya disabet senjata tajam di bagian kepala.
5. Rumor praktik ilmu hitam
Pasca insiden itu, earga pun berkumpul di sekitar rumah Darwis. Mereka melihat ada darah ditadah di kolong rumah. Warga yang melihat ada wadah berisi darah, lalu menganggap keluarga itu mempraktikkan ilmu hitam.
Namun Kapolres Bantaeng, AKBP Wawan Sumantri menyebut, pembunuhan Rosmini dilatarbelakangi siri', setelah mengetahui korban berzina dengan sepupunya, Usman (45).
Menurut Wawan, kerasukan pada diri pelaku, lebih diakibatkan kalap karena emosi yang meledak-ledak akibat perzinahan itu.
"Untuk penganut setan segala macam itu tidak bisa kita buktikan. Jadi dia setelah mengeksekusi saudaranya, emosinya labil, meledak-ledak sehingga seperti itu," ungkap Wawan.
6. Usman bantah berzinah dengan Ros
Sementara itu, Usman alias Sumang (45) membantah telah berhubungan badan dengan Rosmini.
"Setelah dipanggil si Usman, Usman juga nolak akhirnya (Darwis) marah, sehingga itu, karena marahnya itu diselesaikan (digorok)," kata Kapolres Bantaeng, AKBP Wawan Sumantri.
7. Sembilan Orang Diamankan
Dalam kasus ini, personel Polres Bantaeng mengamankan terduga pelaku, Darwis bersama anak dan istrinya. Totalnya berjumlah sembilan orang, empat laki laki dan lima perempuan.
Mereka diamankan ke Kantor Polres Bantaeng, Jalan Sungai Bialo, Kecamatan Bantaeng, 10 Mei 2020.
Meski motif telah terungkap, polisi masih akan terus mendalami kasus ini. Penyidik hari ini, sedianya akan meminta keterangan atau pandangan psikiater terhadap insiden tersebut.
News Feed
Kominfo Makassar Tingkatkan Kapasitas OPD Lewat Bimtek Arsitektur SPBE
23 Oktober 2025 19:40
Kurang dari 24 Jam, Polisi Berhasil Tangkap Pelaku Curanmor di Bontocani Bone
23 Oktober 2025 17:54
13.224 PPPK Kemenag Dilantik, Termuda Usia 20 Tahunan
23 Oktober 2025 17:47
