Dituduh Berzinah dengan Ibunya, Pria Ini Bersumpah Demi Tuhan, Ini Kronologinya Versi Dia

MEDAN, BUKAMATA - E (40), sudah diusir warga dari rumahnya, di Kelurahan Simare-mare, Kecamatan Sibolga Kota, Sumatera Utara. Dia dituduh berzinah dengan ibunya, N (60). Sang ibu, memang tetap di rumah itu, namun warga sudah melempari rumahnya sehingga dia mengungsi ke rumah kerabat. Nanti kondisi sepi baru kembali ke rumahnya.

"Kasihan ibuku," ujar E dikutip dari Faseberita.

E membantah tuduhan berzinah dengan ibunya. Dia malah beberapa kali bersumpah. Termasuk di depan Kepala Lingkungan dan lurah. Namun mereka tetap meminta E meninggalkan kampung itu.

"Demi Tuhan, tak mungkin kubegitukan ibuku," E kembali mengulang sumpahnya saat diwawancara wartawan.

E meluruskan kronologinya. Di rumah itu, E sebenarnya tinggal bertiga. Dia, ibunya, juga adiknya. Namun saat ini, adiknya tidak di rumah. Sang adik tengah berlayar. Adiknya seorang pelaut.

Saat kejadian kata E, Sabtu, 25 April 2020. Kala itu, sekitar pukul 23.45 WIB. Sang ibu meminta E untuk mengurut ibunya. Memang selalu begitu saat ibunya pegal-pegal. E pun selalu minta ibunya mengurutnya. Saat itu kata E, ibunya memakai baju atasan, juga sarung.

Dia lalu memijat ibunya. "Ibu tidak membuka bajunya. Ibu hanya menggulungnya ke atas," ungkap E.

Dia pun mulai mengurut betis dan bagian punggung ibunya. Saat itu kata E, tanpa sepengetahuan mereka, sudah ada gosip bahwa keduanya sering berzinah. "Tak mungkinlah aku punya nafsu ke ibuku," tegas E.

Usai mengurut ibunya, gantian ibu yang mengurut E. Juga di bagian punggung. E mengaku saat itu dia hanya memakai pakaian dalam. Dia berbaring telungkup di ruang tengah rumah mereka.

Usai diurut, E masuk ke dalam kamar. Sedang ibunya tertidur di ruang tengah. "Aku masuk ke dalam kamar, kuhidupkanlah lampu dan kipas angin. Ibuku masih di luar. Belum tidur. Tapi sebentar kulihat tertidur dia," beber E.

Dia baru tahu kalau dituduh berzinah saat dipanggil kepala lingkungan. Dia minta tinggalkan kampung itu meski sudah bersumpah.

"Jangan dulu kau pulang, nanti ribut lagi mereka (warga)," E menirukan perkataan kepala lingkungan.

E lalu tinggal di daerah Ketapang, tempat dia bekerja. Dia berharap warga tak lagi menuduhnya, agar dia bisa pulang ke rumah.

"Kasihan ibuku, dia dihina atas tuduhan yang tidak kami lakukan. Aku bersumpah, dak ada kami lakukan begitu," E kembali mengucap sumpah.