GRESIK, BUKAMATA - ITN menghapus butiran bening di sudut matanya dengan ujung kerudungnya. Dia didampingi MD, putrinya yang duduk di kelas VIII SMP di rumah kontrakannya. Mengenakan baju kaus olahraga, perut MD tampak membesar.
Dilansir dari Surya, ibu tiga anak yang sudah ditinggal suami itu, membeberkan bagaimana kepedihan hatinya saat tahu putri bungsunya berbadan dua akibat perbuatan bejat saudaranya sendiri, Sugianto (50). Usia kandungan putrinya sudah 7 bulan.
Perbuatan bejat Sugianto kepada keponakannya itu sudah berulang kali. Terkadang dilakukan di kandang ayam yang berada di pinggir Jalan Desa Metatu, Kecamatan Benjeng, Gresik.
Aksi bejat itu pertama kali dilakukan awal Maret 2019. Hingga terbongkar pada pekan lalu, April 2020. Sehingga sudah berlangsung setahun lebih.
Sambil sesekali menggelengkan kepala tanda tak percaya, ITN berkisah. Saat itu, dia bersama anaknya sedang membantu membuat kue untuk pernikahan saudaranya. Dia bersama istri Sugianto saat itu.
Dia lalu meminta korban mengantar kue hajatan acara pernikahan ke rumah sang paman Sugianto. Dari situ, Sugianto berusaha melancarkan aksi bejatnya. Mulai mengiming-imingi uang, hingga mengancam korban. Bocah tersebut tak bisa berbuat banyak. Apalagi ibunya diancam bunuh. Padahal bagi MD, ibunya adalah segala-galanya. Dia bersekolah guna menjadi dokter demi membahagiakan sang ibu.
Bapak dua anak itu memperlakukan aksi bejatnya di rumah MD sendiri. Satu pekan kemudian, Sugianto kembali ingin melampiaskan hasratnya. Lagi-lagi, pria beristri itu memberi uang sebesar Rp100.000 sebagai uang tutup mulut. Sugianto juga mengancam. Korban juga diberi obat anti hamil.
Dalam waktu setahun, Sugianto sudah mencabuli korban sebanyak enam kali hingga akhirnya korban berbadan dua.
"Pernah satu kali di kandang ayam, anak saya diancam. Padahal Sugianto itu masih saudara saya," kata ITN dengan nada jengkel, Jumat (1/5/2020).
Ibu korban mengaku baru tahu jika anaknya hamil pada, Rabu (22/4/2020). Saat itu, dia melihat perilaku anaknya yang mulai mengenakan pakaian yang ukurannya agak longgar. Bahkan menutupi perutnya menggunakan sarung saat tidur.
Tubuh anaknya juga seperti orang hamil, terutama di bagian perut terlihat buncit. Lantas ITN bersama anak keduanya, berusaha mencari tahu perubahan mencolok pada diri korban yang dikenal periang dan selalu aktif mengikuti lomba itu.
"Akhirnya anak saya ngaku telah dihamili Sugianto," jelasnya.
MD yang memiliki cita-cita sebagai dokter saat ditemui akhirnya buka suara. Ia mengaku dalam posisi sulit dan dilematis. Karena Sugianto selalu mengancam dirinya dan keluarganya.
"Selalu mengancam ibu saya akan dibunuh kalau menolak," katanya.
MD tak bisa menolak, karena rasa takutnya kehilangan ibunya lebih besar. Sebab, cita-citanya rajin bersekolah untuk membahagiakan ibunya yang merupakan satu-satunya orang tua yang tersisa.
Kedua kakaknya bekerja untuk membantu mewujudkan cita-citanya sebagai dokter. Kakak pertama bekerja di bengkel, kakak keduanya bekerja sebagai penjaga warung. Sedangkan ibunya hanya seorang ibu rumah tangga.
Oleh sebab itu, dia bertahan menutupi aksi bejat selama ini hingga berbadan dua dengan usia kandungan 7 bulan. Bahkan, saat akan berangkat ke sekolah korban melihat Sugianto menatapnya dengan tatapan tajam di depan gapura desa.
Tidak hanya itu, saat di SMS untuk diajak berhubungan badan, Sugianto memintanya untuk tutup mulut dengan diberi uang Rp100.000, kadang Rp50.000. Saat akan melampiaskan nafsunya, korban juga diberi obat berbentuk pil yang disebut sebagai obat anti hamil.
Saking takutnya sang ibu dibunuh, MD memilih bertahan bahkan saat usia kandungan tiga bulan. Dia masih sekolah. MD yang dikenal cerdas dan selalu mengikuti kegiatan sekolah ini masih ikut lomba lari saat di sekolah. Bahkan ikut olah raga basket.
"Biar anak saya melahirkan, saya tidak mau menanggung dosa. Pelaku harus dihukum seberat-beratnya," ujarnya dengan bibir bergetar.
Pasalnya, setelah lapor ke polisi, keluarganya di desa diselimuti rasa khawatir dan takut, sebab pelaku masih berada di desanya.
Sebelum perkara ini berlanjut ke kepolisian, Itn telah memanggil Sugianto. Dari situlah akhirnya aksi bejat terbongkar. Sugianto yang merupakan saudaranya sendiri mengakui perbuatannya dan siap tanggung jawab.
"Tanggung jawab untuk menggugurkan kandungan anak saya. Saya tidak mau. Ini sudah dosa masa mau dosa lagi," tegas wanita berkerudung ini.
Dengan nada kesal, dia melaporkan kejadian ini ke Polsek setempat, namun diminta untuk melapor ke Polres Gresik. ITN berharap agar hukum benar-benar ditegakkan. Dia bersama keluarganya sudah habis kesabarannya, permintaan maaf Sugianto tidak mengurangi sedikitpun niatnya membawa kasus ini ke jalur hukum.
Kasat Reskrim Polres Gresik, AKP Panji P, membenarkan sudah menerima laporan pencabulan anak di bawah umur.
"Laporan sudah kami terima, selanjutnya kami lakukan pemeriksaan terhadap saksi-saksi untuk pemenuhan alat bukti," katanya.
BERITA TERKAIT
-
Fadli Zon Tegaskan Tak Ada Penghapusan Sejarah Pemerkosaan 1998
-
Lima Remaja di Makassar Perkosa Anak Dibawah Umur
-
Kakek di Selayar Rudapaksa Perempuan Penyandang Disabilitas Mental
-
Aksi Bejat Nelayan di Bone yang Cabuli Anak Dibawah Umur Berkali-kali
-
Aksi Biadab Pemuda di Gowa, Lecehkan Bocah 5 Tahun Hingga Perkosa Ayam Tetangga