
Masyarakat di PHP, Anggota DPR Nilai Pemerintah Lebih Pentingkan Citra
Presiden Joko Widodo yang mengatakan pencairan Bantuan Langsung Tunai (BLT) akan dilakukan pada 21 April. Namun hingga 29 April, BLT tidak kunjung sampai ke masyarakat.
JAKARTA -- Anggota DPR RI Komisi IV, Andi Akmal Pasluddin menyayangkan sikap pimpinan negara hingga para menteri yang terlalu banyak pencintraan lalu mengabaikan masyarakat.

Persoalan yang dipermasalahkan Politisi PKS ini adalah terkait janji Presiden Joko Widodo yang mengatakan pencairan Bantuan Langsung Tunai (BLT) akan dilakukan pada 21 April. Namun hingga 29 April, BLT tidak kunjung sampai ke masyarakat.
Akmal yang sebagian besar mewakili masyarakat petani, nelayan dan penduduk di sekitar hutan mendapat keluhan terkait janji pemerintah ini.
Kata Akmal, keadaan masyarakat sangat berat dengan adanya dampak PSBB di wilayah masing-masing, terutama zona merah akibat dari wabah Covid-19 ini.
"Pemberitaan yang menjelaskan bahwa bantuan pemerintah tersendat karena nunggu tas pembungkus yang bertuliskan Bantuan Presiden, ibarat petir di siang bolong dalam keadaan terik panas. Sesuatu yang seharusnya mustahil tapi ada di Indonesia. Tega Sekali. Mestinya pembungkus itu bertuliskan Bantuan untuk Rakyat dari Uang Rakyat," kata Akmal.
Akmal lalu menyoroti pemotongan APBN dengan kalimat penghematan, khusus di mitra kerjanya, Kementan, KKP dan KLHK, merupakan sebuah tindakan yang tidak masuk akal. Ia mempertanyakan bagaimana pemerintah mampu mengurangi angka kemiskinan kalau pengelolaan negara ini dilakukan secara praktis.
Kementerian Pertanian, lanjut Akmal, merupakan kementerian dengan APBN yang terus tergerus dari tahun ke tahun. Pada tahun 2015, APBN kementan lebih dari 30 Triliun. Sedangkan saat ini setelah 5 tahun, malah turun drastis lebih setengahnya di masa pandemi Covid-19.
Kata dia, saat ini APBN Kementan hanya sekitar 14,05 Triliun, yang semula 21,05 Triliun sebelum penghematan akibat wabah.
"Adanya janji Presiden terbaru terkait BLT khusus untuk 2,44 juta petani, saya berharap Kementan mengawal anggaran ini dengan tepat sasaran, tepat jumlah dan tepat waktu. Karena stimulus ekonomi untuk petani ini ada harapan besar mampu menggenjot produktifitas," ujar Akmal.
Pada 28 April kemarin, tambah Akmal, Pemerintah melalui Menko Perekonomian telah mengumumkan keputusan BLT diberikan kepada petani miskin di tengah wabah virus corona sebesar Rp.600.000.
Dia takutkan, 2,44 juta orang pentani semakin menderita karena selain miskin secara fisik, ditambah secara psikologis tertipu dengan janji-janji.
"Berbagai penghematan ini kan unjungnya untuk menyelamatkan rakyat Indonesia. Tidak seharusnya setiap bantuan ini diklaim sepihak, karena ini bukan uang pribadi, tapi uang rakyat," tutup Akmal
News Feed
Kominfo Makassar Tingkatkan Kapasitas OPD Lewat Bimtek Arsitektur SPBE
23 Oktober 2025 19:40
Kurang dari 24 Jam, Polisi Berhasil Tangkap Pelaku Curanmor di Bontocani Bone
23 Oktober 2025 17:54
13.224 PPPK Kemenag Dilantik, Termuda Usia 20 Tahunan
23 Oktober 2025 17:47