Jenazah Mahasiswi STMIK Dipanegara yang Gantung Diri Dimakamkan dengan Adat Bali

MALILI, BUKAMATA - Usai diautopsi, jenazah mahasiswi, Putu Purnamiyanti (20), langsung dibawa ke kampung halamannya di Desa Kertoraharjo, Kecamatan Tomoni Timur, Luwu Timur.

Jenazah tiba di rumah duka pada Rabu, 29 April 2020, sekitar pukul 09.30 Wita, dengan menggunakan ambulans Pemkab Luwu Timur dari Makassar.

Sore ini, jenazah akan dimakamkan. Kepala Desa Kertoraharjo, Made Suarta menyebutkan, jenazah akan dimakamkan dengan adat Bali, yaitu Ngaben.

Saat ini kata dia, masih dibikin sesajen dulu. Setelah itu jenazah dibakar (ngaben) di Kertoraharjo.

Semasa hidup, korban kata Made, memiliki kepribadian yang baik. Cenderung tertutup.

"Keluarganya sangat terpukul tanpa ditahu alasannya almarhumah bunuh diri," tutur Made.

Anak sulung dari 4 bersaudara itu, meninggal gantung diri di kamar kos C8 Pondok Putri Mulia Indah, Jalan Perintis Kemerdekaan 7, Kelurahan Tamalanrea Indah, Kecamatan Tamalanrea, Kota Makassar, Selasa (28/4/2020). Sekitar pukul 21.00 Wita.

Kaur Doksik Biddokkes Polda Sulsel dr Ridho bilang, petugas melakukan rapid test kepada jenazah. Hasilnya, korban negatif Corona.

"Di TKP kami temukan jenazah tergantung, kematian diperkirakan dua hari jadi terjadi proses pembusukan lebih lanjut. Dari hasil rapid test meski agak susah, hasilnya negatif hingga kami beranikan bahwa ini penyebabnya bukan COVID-19," ujar Ridho, Rabu (29/4/2020).

Dari hasil visum luar, juga tak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban.

Teman korban, Ni Luh Lestari mengatakan, sebelum korban bunuh diri, dia bermalam di tempat Ni Luh sejak Senin sampai Jumat. Saat itu korban lalu menerima telepon dari orang tuanya. Setelah itu, korban menangis.

Dia lalu pulang ke indekosnya. Selang dua hari tidak mengikuti perkuliahan online, Ni Lih terus menghubungi Putu. Tapi tak pernah diangkat. Ni Luh lalu ke indekosnya dan menemukan tubuh temannya itu sudah tewas tergantung di seutas kain putih.