Redaksi
Redaksi

Minggu, 26 April 2020 18:26

ilustrasi
ilustrasi

Yoga Dibunuh karena Dituding Goda Istri Pelaku, Keluarga Buka Isi Percakapan WA Ternyata...

Yoga sudah tewas. Dia dituduh menggoda istri pelaku. Keluarga Yoga membuka percakapan WA antara korban dan istri pelaku, ternyata istri pelaku yang menggoda korban.

PALEMBANG, BUKAMATA — Jasad Ahmad Yoga Medio, SE (28) sudah berkalang tanah. Honorer BPKAD Provinsi Sumsel itu, tewas akibat ditikam pisau oleh Ramos rekan kerjanya sendiri pada 21 April 2020 lalu.

Ramos menuding Yoga menggoda istri Ramos. Bahkan kerap mengirim video porno. Keluarga Yoga lalu membuka isi percakapan WhatsApp korban dengan istri tersangka. Ternyata, istri tersangka yang aktif mengirim pesan ke Yoga.

Juru bicara keluarga korban Prof Isnawijayani dalam siaran pers yang dikutip dari Sumselupdate.com, Minggu (26/4/2020) mengatakan, arlmarhum Yoga dalam kesehariannya dikenal sebagai anak yang penurut, tidak banyak omong, tidak pernah berkelahi, dan sangat mudah memberi pertolongan kepada siapapun.

Setelah pihak keluarga meneliti isi percakapan WhatsApp antara korban dan istri tersangka, Isnawijayani menilai, konten percakapannya biasa dan normal saja. Pihaknya pun tidak menemukan adanya kata-kata yang menggoda.

“Almarhum dipanggil adik oleh istri tersangka dan sebaliknya almarhum menyebut Ayuk kepada istri tersangka. Dari sini tidak terlihat adanya unsur menggoda dari almarhum. Di sisi lain almarhum lebih muda usianya dibandingkan istri tersangka yang telah memiliki anak dua. Menurut logika perilaku almarhun dalam berteman sehari-hari, sesuatu yang kurang mungkin kalau almarhum menggodanya,” urai Isnawijayani.

Bahkan kata Isnawijayani, dalam konten di WA tersebut terlihat bahwa yang paling aktif mengirim pesan adalah istri tersangka, sementara almarhum hanya menjawab sepatah kata saja misalnya dengan ‘au’.

“Jadi unsur menggoda istri tersangka nampaknya tidak terbukti. Dalam WA juga tidak ditemukan adanya kiriman video porno seperti yang tersangka katakan,” imbuhnya.

Tak hanya itu, lanjut Isnawijayani, almarhum Yoga adalah sosok yang sering membantu teman-temannya. Ia tak sungkan meminjamkan uang kepada teman yang memerlukan untuk berbagai kepentingan, termasuk kepada istri tersangka.

“Dalam isi WA-nya yang terakhir istri tersangka menulis belum dapat membayar hutangnya karena uang yang ada masih digunakan untuk keperluan keluarga,” lanjut Isna.

Untuk itu, menurut Isnawijayani, yang menjadi sumber masalah dan malapetaka musibah ini adalah istri tersangka.

“Sepatut dan sebaiknya istri tersangka ikut di-BAP oleh pihak kepolisian, sesuai apa yang dikatakan tersangka. Kami pihak keluarga meninginkan tersangka dihukum maksimal sesuai pasal 340 KUHP,” pungkasnya.

Diberitakan sebelumnya, Ramos pegawai honorer kantor BPKAD Provinsi Sumsel nekat menusuk Ahmad Yoga Medio secara bertubi-tubi. Peristiwa berdarah itu terjadi di lantai dua kantor BPKAD Provinsi Sumsel di Jalan Kapten A Rivai, Kecamatan Ilir Timur I, Palembang, Selasa (21/4/2020), sekitar pukul 12.00 WIB.

Korban sempat dilarikan ke RS Charitas, hingga akhirnya dinyatakan meninggal pada pukul 13.00 WIB. Sementara pelaku Ramos usai kejadian langsung menyerahkan diri ke Polsek Ilir Timur I. 

Ros (34), mengaku nekat menusuk perut rekannya Yoga secara bertubi-tubi karena pria itu telah menggoda istrinya.

Peristiwa berdarah itu terjadi di lantai dua kantor BPKAD Provinsi Sumsel di Jalan Kapten A Rivai, Kecamatan Ilir Timur I, Palembang, Selasa (21/4/2020), sekitar pukul 12.00 WIB.

Saat kejadian kantor dalam keadaan sepi, kebetulan hanya ada tersangka dan korban. Tersangka dan korban diketahui sama–sama pegawai honorer di kantor BPKAD Provinsi Sumsel.

Usai menghabisi nyawa korban tersangka langsung menyerahkan diri ke petugas Polsek Ilir Timur I sekitar pukul 12.30 WIB.

Kapolsek Ilir Timur I Kompol Deni Triana didampingi Kanit Reskrim Iptu Alkap mengatakan, motif pelaku membunuh korban didasari cemburu dan kesal karena korban sering menggoda istrinya. Selain menggoda korban juga sering mengirim video porno ke handphoneistrinya.

Bahkan sebelum membunuh korban, tersangka sudah dua kali mendatangi korban dengan memohon agar korban tidak lagi menggoda istrinya.

“Sudah duo kali aku datangi dio memohon sambil nangis-nangis, supayo jangan ganggu bini aku lagi. Tapi dio ngomong dak katek apo-apo, padahal sudah ado galo buktinyo kalu dio galak ngirim video porno ke HP bini aku. Buktinyo sudah ado aku tunjukkan samo polisi,” ungkap Ramos.

#Pembunuhan

Berita Populer