Redaksi
Redaksi

Sabtu, 25 April 2020 14:19

Ne Muanda Nsemi (tengah).
Ne Muanda Nsemi (tengah).

Nabi Palsu Dibekuk Usai Baku Tembak 45 Menit

Seorang pria dibekuk usai mengaku diri nabi dan menghasut untuk mendirikan kerjaan kunik Kongo.

KINSHASA, BUKAMATA - Seorang pria berbaju biru duduk bersandar. Jenggotnya lebat. Bagian depan rambut kepalanya menipis. Dia diapit dua pria. Satunya mengenakan tanda pangkat militer.

Pria itu adalah Ne Muanda Nsemi. Pria yang mengaku nabi. Itu cuma kedok menarik dukungan, demi mendirikan Kerajaan Kongo. Dia ditangkap oleh polisi di Republik Demokratik Kongo setelah baku tembak pecah selama 45 menit di lingkungan perumahan di Ibu Kota Kinshasa.

"Misi selesai, sudah selesai," demikian cuitan pasukan keamanan Kongo setelah mengintai dan sukses menangkap

Nsemi adalah pimpinan Bundu Dia Kongo (BDK) yang ingin menghidupkan kembali kerajaan Kongo kuno.

Penangkapan itu terjadi seminggu setelah bentrokan antara anggota BDK dan polisi yang menewaskan sedikitnya 20 orang di Provinsi Kongo Tengah, yang berbatasan dengan Kinshasa.

Menteri Hak Asasi Manusia Kongo telah memohon kepada jaksa militer untuk membuka penyelidikan atas pembunuhan tersebut.

Polisi yang berusaha menangkap Msemi menutup sebagian wilayah Sakomi di Kinshasa mulai Kamis pagi (23/4/2020). Berdasarkan laporan wartawan BBC di Kinshasa, pada satu titik terjadi baku tembak selama 45 menit antara polisi dan anggota BDK.

Menurut pernyataan dari kementerian dalam negeri RD Kongo, delapan orang tewas, 35 luka-luka dan 203 ditangkap selama operasi.

Ketika petugas menangkap Msemi dan mengantarnya pergi dengan kendaraan polisi, penduduk yang lega menyanyikan pujian mereka dan mengejek pemimpin Bundu Dia Kongo.

"Siapa kamu untuk menentang Kasongo?" mereka berteriak, merujuk pada kepala polisi Kinshasa Sylvano Kasongo.

Nsemi, seorang mantan anggota parlemen, adalah duri dalam pendirian politik Kongo.

Gerakan Bundu Dia Kongo berkampanye untuk memulihkan monarki di beberapa bagian RD Kongo, Kongo-Brazzaville, Angola dan Gabon. Mereka juga menyerukan agar orang-orang dari etnis non-Bakongo meninggalkan provinsi Kongo Tengah.

Pada 2017, Nsemi ditangkap dan ditahan di penjara setelah polisi menuduhnya menghasut kekerasan. Tetapi pendukung bersenjata menyerbu penjara dan membebaskannya.

Dua tahun kemudian, ia diberikan grasi presiden.

#Penembakan

Berita Populer