Wapres Gibran Buka Gebyar ABG, Dorong Kolaborasi Nasional untuk Kemandirian Obat
15 November 2025 21:15
Kementerian P2MI mengecam penggunaan kekuatan yang berlebihan oleh Agensi Penguatkuasa Maritim Malaysia (APMM) sebagai otoritas maritim setempat.
JAKARTA, BUKAMATANEWS - Lima Pekerja Migran Indonesia (PMI) ditembak Otoritas Maritim Malaysia, yaitu Agensi Penguatkuasa Maritim Malaysia (APMM). Peristiwa penembakan terjadi pada Jumat, 24 Januari 2025, pukul 03.00 dini hari di perairan Tanjung Rhu, Malaysia. Insiden tersebut menewaskan seorang pekerja migran, sementara satu kritis dan tiga lainnya dirawat di rumah sakit di Selangor.

"Patroli APMM tengah bertugas dan ada sebuah kapal yang ditumpangi atau diawaki oleh lima orang WNI PMI unprosedural. Kami tengah mengumpulkan apa yang sebenarnya terjadi pada saat itu," kata Wakil Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (Wamen P2MI), Christina Aryani, Minggu, 26 Januari 2025.
Meski ilegal, Wamen menilai penembakan terhadap lima pekerja migran Indonesia oleh otoritas maritim Malaysia merupakan tindakan yang sangat berlebihan. Kementerian P2MI mengecam penggunaan kekuatan yang berlebihan oleh Agensi Penguatkuasa Maritim Malaysia (APMM) sebagai otoritas maritim setempat.
Wamen juga mendesak Pemerintah Malaysia segera mengusut tuntas peristiwa penembakan ini.
"Kami minta Pemerintah Malaysia menindak tegas petugas patroli APMM bila terbukti menggunakan kekuatan berlebihan," ucapnya.
Wamen juga akan mendorong pertemuan dengan Pemerintah Malaysia untuk membahas langkah-langkah pencegahan agar insiden serupa tidak terulang. Saat ini, Kementerian P2MI tengah menelusuri asal daerah para korban agar pendampingan dapat dilakukan secara optimal.
"Kami terus berkoordinasi untuk memastikan korban mendapat perawatan medis serta mendukung keluarga korban melalui bantuan hukum," ujar Wamen. (*)
15 November 2025 21:15
15 November 2025 17:18
15 November 2025 17:11
15 November 2025 14:46
15 November 2025 14:14