Redaksi
Redaksi

Kamis, 16 April 2020 08:36

Gus Cholil saat digelandang petugas dari Satreskrim Polresta Surakarta. (Sumber: Radar Solo)
Gus Cholil saat digelandang petugas dari Satreskrim Polresta Surakarta. (Sumber: Radar Solo)

Supaya Terkesan Habis Berhubungan Badan, Gus Cholil Telanjangi Dua Korbannya

Tak ada pembunuhan yang tak meninggalkan jejak. Meski sudah sangat rapi, pembunuhan yang dilakukan Gus Cholil tercium juga.

SOLO, BUKAMATA - Muhammad Cholil alias Gus Cholil nyaris membunuh dengan sempurna tanpa jejak. Namun ada salah seorang warga memergokinya saat keluar dari korban. Berbekal itu, Cholil dibekuk di Bandara Adi Soemarmo, saat hendak kabur.

Setahun lalu, Sunarno (49) berkenalan dengan Gus Cholil. Sunarno kerap memakai jasa Cholil yang juga seorang calo.

Suatu hari, Kamis, 9 April 2020, Sunarno memanggil Cholil, ke sebuah rumah kontrakan di Jl Pleret Utama, Kelurahan Banyuanyar, Kecamatan Banjarsari, Solo. Itu rumah kontrakan yang disewa Triyani (36), rekan Sunarno.

"Gus, saya kepengen beli tanah. Kebetulan saya ada uang Rp750 juta. Tolong cariin tanah yang cocok dong," ujar Sunarno.

Saat itulah timbul niat Gus Cholil untuk menghabisi Sunarno, guna menguasai uangnya. Hari itu juga Gus Cholil permisi hendak ke Pasar Depok. Katanya untuk beli buah-buahan.

Di pasar, Gus Cholil juga membeli tiga bungkus racun tikus. Racun tikus itu dia kantongi, sementara buah-buahan dia tenteng.

Tiba kembali di rumah kontrakan, dia menyodorkan buah itu ke Triyani. "Tolong bikinin jus dong," ujarnya.

Triyani mengambil buah-buahan itu dan membuat jus buah. Sunarno sedang salat saat menu jus sudah selesai. Ada dua gelas. Gus Cholil lantas menuangkan racun tikus. Awalnya hanya ke gelas Sunarno. Namun dia kemudian menuangkan ke gelas yang satu lalu. Rencananya untuk Triyani. "Tak boleh ada saksi kalau Sunarno mati," ujarnya dalam hati.

Sunarno sudah selesai salat. Triyani juga ikut bergabung. Gus Cholil lantas menyodorkan gelas itu ke Sunarno. Satunya lagi ke Triyani. "Saya dak minum jus," ujarnya.

Triyani meraih gelas itu. Lalu mereguknya. Diikuti Sunarno. Usai mencicipi minuman itu, keduanya merasa panas. Itu akibat reaksi racun tikus. Keduanya lalu mencopot pakaian masing-masing hingga tersisa pakaian dalam.

Sunarno ambruk di atas sajadah. Mulutnya berbusa. Demikian pula Triyani. Menggelepar-gelepar. Lalu diam.

Melihat korbannya sudah tak berdaya, Gus Cholil lantas mencopot pakaian dalam mereka.

"Supaya terkesan kalau keduanya meninggal usai berhubungan badan," ujar Gus Cholil.

Gus Cholil lantas membereskan sisa-sisa barang-barang di sekitar korban, dan memasukkannya ke kantong keresek. Dia lantas buru-buru meninggalkan rumah itu. Seorang warga melihatnya terburu-buru dini hari itu.

Tak lama, kakak Triyani datang. Dia curiga, adiknya tidak menjawab panggilan teleponnya. Padahal sebelumnya sudah meminta tolong untuk membersihkan rumah kontrakan yang akan ditempati. Dia lantas menemukan adiknya sudah meninggal.

Dia bersama warga lantas melapor ke polisi. Jumat, 10 April 2020, Gus Cholil dibekuk di Bandara Adi Soemarmo, saat hendak kabur ke Jakarta.

"Pelaku dijerat dengan Pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana. Ancaman hukumannya seumur hidup atau hukuman mati," terang AKP Purbo Anjar Waskito, Kasatreskrim Polresta Surakarta seperti dilansir dari Radar Solo.

#Pembunuhan #Penemuan mayat

Berita Populer