
Kisah Pedih Ayah Tunggui Putrinya Latihan Pramuka di Kantin Sekolah, yang Ditunggu Sudah Tak Bernyawa
Husin tak menyangka, lambaian tangan putrinya di gerbang sekolah adalah lambaian terakhir. Sang putri tewas diperkosa dan dibunuh pelatih pramukanya.
OKU, BUKAMATA - Husin (43), terus menatap jam tangannya. Di kantin sekolah, dia bersama istrinya menunggu dengan gelisah. Sejak pukul 09.00 WIB, putrinya, RN (13) latihan pramuka, sampai siang belum juga muncul.

Husin sebenarnya dari awal sudah curiga. Sejak putri sulungnya memberitahunya pada Kamis, 2 April 2020 malam, ada pesan messenger masuk ke facebook putri bungsunya itu. Dari kakak pelatih pramuka, Aldi Sukma Wijaya (19), yang memanggil besok ke sekolah. Katanya ada latihan pramuka. Sementara, semua sekolah pada saat itu meliburkan kegiatan di sekolah.
Karenanya, pada Jumat, 3 April 2020, Husin dan istrinya mengikuti putrinya ke sekolah.
Husin sempat bertanya kepada penjaga sekolah, apakah hari itu ada kegiatan sekolah. Penjaga sekolah menjawab, tidak ada kegiatan karena sekolah diliburkan dampak virus corona (Covid-19).
“Hari ini mau bersih-bersih akan dilakukan penyemprotan disinfektan," terang penjaga sekolah saat itu.
Mendengar jawaban dari penjaga sekolah itu, Husin dan istrinya semakin khawatir dengan keselamatan puterinya. Untuk itulah, kedua orangtua sengaja menunggu di kantin sekolah.
Setelah cukup lama menunggu putrinya belum juga muncul. Husin lalu mencari di sekitar lapangan sekolah. Namun yang dicari tak menampakkan batang hidungnya. Orangtua korban pun lalu melapor ke Kepala Desa Tebingkampung bernama Nuriman.
Bersama Kades dan masyarakat setempat lalu melakukan pencarian. Kebetulan saat itu ada petugas yang sedang melakukan penyemprotan di sekolah, saat itu ada juga anggota Polsek Semidangaji Brigadir Setiabudi, yang juga Babinkamtibmas sedang ikut melakukan penyemprotan disinfektan di sekolah.
Kemudian Babimkamtibmas bersama masyarakat melakukan pencarian. Diperoleh infromasi korban berpakaian pramuka bertemu dengan pelaku berjalan menuju lapangan.
Polisi lalu mencari orang yang terlihat terakhir bersama korban adalah Aldy Sukma Wijaya (19). Kemudian dicarilah pelaku dan dibawa ke rumah kades.
Namun pelaku bersikukuh menyangkal dan mengaku tidak tahu keberadaan korban.
Selanjutnya pelaku dibawa ke kantor polisi. Di situlah baru tersangka mengakui perbuatannya.
Sementara itu, masyarakat bersama poilsi ramai-ramai mencari korban, akhirnya korban ditemukan dalam keadaan sudah tidak bernyawa dengan kondisi yang sangat mengenaskan.
Selanjutnya bersama polisi dilakukan evakuasi korban dan dilarikan ke rumah sakit untuk dilakukan visum eet repertum.
Jenazah korban lalu dibawa ke kampung halamannya di Desa Tubohan Kecamatan Semidangaji Kabupaten OKU untuk dimakamkan.
Pengakuan Pelaku
Aldi Sukma Wijaya dibekuk. Pria berusia 19 tahun itu, mengakui telah memperkosa korban RN (13) sebanyak dua kali, sebelum membunuhnya.
Di depan penyidik dari Polres Ogan Komering Ulu (OKU) Sumatera Selatan, pelatih Pramuka itu menceritakan perbuatan terkutuknya pada Jumat, (3/4/2020) lalu itu.
Kepala Satuan Reskrim Polres Ogan Komering Ulu AKP Wahyu Pranoto mengatakan, Jumat, (3/4/2020) sekitar pukul 13.00 WIB, jasad korban ditemukan di bawah bangku kawasan hutan. Jaraknya sekitar satu kilometer dari SMP tempat korban bersekolah.
News Feed
Kominfo Makassar Tingkatkan Kapasitas OPD Lewat Bimtek Arsitektur SPBE
23 Oktober 2025 19:40
Kurang dari 24 Jam, Polisi Berhasil Tangkap Pelaku Curanmor di Bontocani Bone
23 Oktober 2025 17:54
13.224 PPPK Kemenag Dilantik, Termuda Usia 20 Tahunan
23 Oktober 2025 17:47