Redaksi
Redaksi

Kamis, 02 April 2020 08:32

Warga memblokade jalanan masuk ke pemakaman di Pannara, Antang.
Warga memblokade jalanan masuk ke pemakaman di Pannara, Antang.

Polisi Cari Provokator Penolak Jenazah Covid-19

Polisi mencari provokator yang menolak pemakaman jenazah korban diduga Covid-19.

MAKASSAR, BUKAMATA - Sudah dua kali jenazah yang diduga Covid-19 ditolak warga di pemakaman di Antang. Yang pertama di Pemakaman Baki Antang, yang kedua di Pannara, Antang.

Tak ingin terulang kembali, Pj Wali Kota Makassar Iqbal Suhaeb, meminta polisi untuk mengusut provokator penolak jenazah.

Menindaklanjuti itu, polisi saat ini tengah mencari oknum yang memprovokasi penolakan jenazah di pemakaman tersebut.

"Sudah kita lidik (selidiki). Provokator pasti akan kita tindak nantinya," ujar Kapolrestabes Makassar Kombes Yudhiawan Wibisono.

Menurut Kombes Yudhiawan, jenazah korban virus COVID-19 sudah diurus sesuai dengan protap WHO, sehingga tidak ada alasan bagi warga untuk menolak.

Polisi juga meminta perlunya warga mencari referensi, agar tidak keliru dalam mengantisipasi penyebaran virus ini.

Tenaga Ahli Kantor Staf Presiden, Ali Mochtar Ngabalin, juga mengecam keras penolakan tersebut.

"Tidak boleh ada yang melakukan seperti itu," kata Ngabalin.

Untuk menghindari terulangnya penolakan warga, Gubernur Sulawesi Selatan, Nurdin Abdullah, menyediakan makam khusus untuk jenazah korban positif Corona (COVID-19) dan PDP Corona di TPU Sudiang.

"Hari ini kita sudah putuskan bersama Bapak Panglima (Pangdam Hasanuddin Andi Sumangerukka), satu perkuburan khusus dan itu tidak ada masyarakat di sekitarnya. Jadi nanti kita akan bagi dua, Nasrani dengan Islam," katanya.

#Penolakan Jenazah #Covid-19 #Corona