Redaksi
Redaksi

Sabtu, 21 Maret 2020 08:02

Karumkit Bhayangkara Polda Sulsel, melihat jenazah Sukardi, salah seorang peserta Ijtima Dunia.
Karumkit Bhayangkara Polda Sulsel, melihat jenazah Sukardi, salah seorang peserta Ijtima Dunia.

Karumkit Bhayangkara Tegaskan Peserta Ijtima Meninggal Bukan karena Corona

Peserta Ijtima Dunia yang meninggal di Gowa, dipastikan karena jantung, bukan akibat serangan virus Corona.

GOWA, BUKAMATA - Sukardi (65) tiba-tiba mengeluh sesak napas. Dia kemudian terjatuh tak sadarkan diri jelang pelaksanaan salat Jumat. Ketika itu sudah pukul 11.55 Wita.

Peserta Ijtima Dunia Zona Asia asal Manokwari, Papua itu pun digotong ke posko kesehatan di Ponpes Darul Ulum, Desa Niranuang, Kecamatan Bontomarannu, Gowa. Diterima penanggung jawab posko kesehatan Ijtima Dunia Zona Asia, dr Kahar Munir.

Saat tiba, Sukardi sudah tak merespons verbal. Dokter Kahar lalu menerapkan resistusi. Namun nyawa Sukardi tak tertolong. Menurut dr Kahar, Sukardi diduga meninggal dunia karena penyakit jantung.

Kepala Rumah Sakit Bhayangkara, dr Kombes Farid Amansyah sempat memeriksa jasad almarhum. Menurut dr Farid, penyebabnya serangan jantung. Bukan Corona.

Dia pun meminta masyarakat untuk menghentikan spekulasi bahwa korban meninggal akibat corona. Menurutnya jantung itu sangat berbeda dengan corona. Apalagi almarhum juga punya riwayat hipertensi.

Ijtima Dunia Zona Asia di Gowa, diikuti ribuan peserta dari seluruh Indonesia. Bahkan ada dari 9 negara. Tadi malam, Kapolda Sulsel, Irjen Pol Mas Guntur Laupe meninjau pemulangan WNA itu di Bandara Sultan Hasanuddin. Mereka sebelumnya diinapkan di Hotel Grand Sayang dan di Asrama Haji Sudiang.

#Ijtima' Dunia Zona Asia #Gowa #Cegah Corona

Berita Populer