Dua Matahari di PAN, Mumtaz Pilih Ayah atau Mertua?
Ini bagai buah simalakama. Mumtaz Rais akhirnya harus memilih. Ikut bapak atau mertua.
YOGYAKARTA, BUKAMATA - Kepengurusan Ketua Umum PAN versi Kongres Kendari, Zulkifli Hasan digoyang. Penggoyangnya adalah besan sendiri, Amien Rais. Ini membuat ada dua matahari di partai matahari terbit itu.

Loyalis Amien Rais, menggagas berdirinya PAN Reformasi. Katanya, sudah mendapat dukungan dari 6 DPW dan 183 DPD.
Putra Amien Rais, Mumtaz Rais, berada di posisi dilema. Ini simalakama. Ikut ayah, atau mertuanya, Zulkifli Hasan? Namun, Mumtaz sudah mengambil sikap tegas.
"Karena perbedaan pilihan politik di kongres Kendari itu menyebabkan saya pun sebagai salah satu anak Amien Rais bersikap," tegas Mumtaz.
Dia terang-terangan memberi dukungan kepada ayah mertuanya. Sebab, menurutnya selama ini banyak pihak yang menekan Zulhas. "Jelas (memberikan dukungan) ke Pak Zulhas karena selama ini Pak Zulhas itu justru menjadi pihak yang selalu difitnah selalu dipojokkan dan ditekan," tegasnya.
"Pak Zulhas tidak salah, Pak Zulhas yang benar tetapi mereka merekalah yang selalu mengusik terus-menerus," lanjutnya.
Pengamat politik dari UGM, Arya Budi, menilai keputusan Mumtaz lebih mendukung mertuanya, tidak bisa dibaca sebagai relasi kekerabatan, anak-bapak, anak-mertua karena pernyataan itu lahir dari faksi degeneratif.
"Nah statement Mumtaz, ini menjelaskan faksi degeneratif karena kongres tidak mampu mengelola faksi. Mumtaz ini kita lihat sebagai politisi, (mempertimbangkan) political gain dan political lost, ada potensi Mumtaz mau mengamankan posisinya di PAN atau di jabatan publik," urai Arya seperti dilansir dari Detik.
Arya bilang, dengan mendukung Zulkifli Hasan, Mumtaz juga dinilai mengamankan posisinya di struktur partai ataupun memuluskan rencananya maju di Pilkada Sleman. Seperti diketahui, Mumtaz sedang berusaha untuk maju di Pilkada Sleman entah sebagai calon bupati ataupun wakil bupati.
Sementara itu, di tingkat pengurus daerah, terpolar. Namun, DPD PAN Solo tidak tertarik menanggapi konflik di elite partainya. "Biarin lah. Kita anak buah melihat DPP nanti bagaimana," kata Ketua DPD PAN Solo, Achmad Sapari, Kamis (12/3).
"DPP kan juga belum dilantik. Kalau sudah dilantik ya kita harus mengikuti ketua baru apa arahannya," ujarnya.
DPD PAN Klaten lebih santai lagi menanggapi. "Perbedaan pendapat menurut saya dan kami yang di daerah, itu hal yang biasa pascakongres," kata Ketua DPD PAN Klaten, Darmadi, sembari menambahkan bahwa dia tidak yakin Amien Rais memiliki pandangan semacam itu.
Sementara itu, DPW PAN Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), tegas menyatakan berada di barisan Amien Rais. Alasannya, karena tidak rela sang patron tersebut diperlakukan tidak baik di internal partai yang didirikannya.
Ketua DPW PAN DIY Nazaruddin mengatakan, munculnya isu dualisme PAN karena DPP tidak mengakomodir Amien Rais dalam struktur kepengurusan PAN. "Karena DPP yang sekarang tidak mengakomodir Pak Amien Rais dalam struktur di DPP, sehingga ada yang mengusulkan seperti itu," tegasnya.
Nazaruddin menegaskan bahwa DPW PAN DIY bukan bagian dari gerbong Ketum PAN Zulkifli Hasan. "Nah, kalau kita di DIY ini kan bagian dari itu, bagian dari yang tidak satu jalur dengan Pak Zul (Zulkifli Hasan), kan begitu. Pokoknya kita ada di barisan Pak Amien," pungkasnya.
News Feed
Kominfo Makassar Tingkatkan Kapasitas OPD Lewat Bimtek Arsitektur SPBE
23 Oktober 2025 19:40
Kurang dari 24 Jam, Polisi Berhasil Tangkap Pelaku Curanmor di Bontocani Bone
23 Oktober 2025 17:54
13.224 PPPK Kemenag Dilantik, Termuda Usia 20 Tahunan
23 Oktober 2025 17:47
