BUKAMATA - 20 Partai politik telah ditetapkan lolos dalam verifikasi administrasi oleh KPU Pusat. Dari ke 20 partai politik tersebut kita akan mengupas 1 partai politik pendatang baru yaitu Partai Gelora Indonesia.
Partai Gelora didirikan oleh Anis Matta bersama kolega kolega nya yaitu Fahri Hamzah, Mahfudz Sidik,Ahmad Rilyaldi, dan lain lain yang sebelumnya adalah elite elite di Partai Keadilan Sejahtera.
Anis Matta sendiri sebelumnya pernah menjabat sebagai SekJend PKS dan sempat menjadi Presiden pada saat transisi ketika Presiden PKS yang saat itu sedang menjabat Luthfi Hasan Ishaq (LHI) ditangkap oleh KPK karena ditersangkakan menerima Gratifikasi oleh KPK.
Anis Matta dan Fahri Hamzah sendiri adalah motor utama ketika presiden PKS saat itu ditahan oleh KPK. Dalam kondisi PKS yang sedang terpuruk dan moral juang kadernya yang jatuh Anis yang kala itu dipilih ketua Majelis Syuro PKS kala itu Hilmi Aminudin berhasil memenangkan Pilkada di Sumatera Utara dan Jawa Barat dan menempatkan kader PKS Gatot Pudjo sebagai Gubernur Sumatera Utara dan Ahmad Heryawan sebagai Gubernur Jawa Barat.
Singkat cerita dalam perjalanannya akhirnya Anis Matta, Fahri Hamzah dan beberapa elite PKS akibat friksi yang terjadi di internal PKS akhirnya memilih untuk hengkang dari PKS. Hengkang nya Anis Matta, Fahri Hamzah dan elite elite PKS di tingkat pusat ini merembet juga sampai ke berbagai daerah.
Anis Matta dan Fahri Hamzah sendiri dikenal sebagai tokoh tokoh yang membawa ide ide perubahan dan modern ke dalam PKS. Namun ide ide tersebut ditolak bahkan di tentang oleh sebagian kader kader PKS yang lebih senior. Mungkin itu adalah sebab hengkang nya Anis Matta dari tubuh PKS. Selain memang ada faktor faktor lainnya, termasuk perseteruan Fahri Hamzah dengan struktur PKS yang meskipun telah menang sampai tahap Kasasi tapi tetap saja Fahri diberhentikan dari PKS.
Keluar dari PKS banyak pihak yang berspekulasi Anis Matta, Fahri Hamzah akan masuk ke partai lainnya yang sudah established. Namun ternyata dugaan Tersebut tidak terbukti. Ada juga yang berspekulasi mereka akan merebut PKS dari kepemimpinan Hilmi Aminudin dan Shohibul Iman presiden PKS kala itu namun itu juga terbantah kan.
Sampai akhir nya pada 2018 sebuah ormas yang diberi nama Gerakan Arah Baru Indonesia (GARBI) dideklarasikan oleh Anis Matta, Fahri Hamzah dan para pendukung nya. Dan pada akhir nya setelah GARBI di bentuk muncul kemudian partai Gelora Indonesia yang juga didirikannya oleh Anis Matta,Fahri Hamzah bersama 99 orang deklarator partai Gelora seluruh Indonesia.
Jika diperhatikan partai Gelora ini cukup menarik. Partai Gelora saat ini telah terbentuk di seluruh propinsi di Indonesia. Partai Gelora pun lolos verifikasi administrasi oleh KPU. Artinya partai Gelora ini memang serius untuk ikut pada pemilu 2024. Yang menariknya partai Gelora adalah partai yang lahir dan di sahkan oleh KPU secara online karena kondisi Indonesia sedang menghadapi Pandemi Covid 19.
Partai yang memiliki tagline Indonesia 5 Besar Dunia dan Langit Kita Terlalu Tinggi Kita Terbang Terlalu Rendah ini dapat menarik publik figur seperti tokoh senior perfilm an Deddy Mizwar, artis Ratih Sanggarwati, Miing Bagito. Ini menandakan ada suatu daya tarik oleh partai ini sehingga nama nama tersebut mau bergabung.
Meskipun partai baru pada pemilu 2024 partai Gelora diisi oleh tokoh tokoh yang lama berkecimpung dalam dunia politik. Partai ini pun rutin setiap pekan membahas topik topik yang sedang updated di publik dengan mengundang para pembicara yang berkompeten dengan nama acara Gelora Talks yang disiarkan secara live lewat kanal YouTube partai. Ini menandakan bahwa partai ini memiliki concern terhadap media dan teknologi digital.
Dengan pengalaman Anis Matta,Fahri Hamzah dalam kancah politik Indonesia selama 20 tahun lebih dan desain modern partai Gelora sebagai gerakan Islam Nasionalis Modern maka banyak yang menanti kejutan apa yang akan dimunculkan oleh partai Gelora pada perhelatan 2024 yang akan datang. Ijtihad politik seperti apa yang sedang dipersiapkan Oleh Anis Matta, Fahri Hamzah & Partai Gelora pada kontestasi 2024 yang akan datang.
Editor : Samsul Bahri
