Kasus Bilqis Jadi Momentum Perkuat Perlindungan Anak

MAKASSAR, BUKAMATANEWS - Aktivis sosial dan pegiat perlindungan anak Andi Widya Syadzwina mengeluarkan pernyataan terkait kasus penculikan balita berinisial Bilqis (4 tahun) di Kota Makassar.

Dia menegaskan bahwa dugaan jaringan penculikan harus diungkap secara tuntas karena sangat mungkin ada banyak korban lain yang belum viral atau belum terungkap.

“Harus tuntas diusut. Karena pasti banyak Bilqis-Bilqis lain yang sudah jadi korban cuma karena tidak viral dan mungkin masih belum terungkap,” ujar Andi Widya Syadzwina.

Ia juga memperingatkan agar tidak sampai ada lagi Bilqis-Bilqis lain yang menjadi korban.

“Jangan sampai juga ada lagi Bilqis-Bilqis yang lain kodong,” tambahnya.

Lebih lanjut, Andi Widya menekankan pentingnya kewaspadaan orang tua terhadap anak-anak saat bermain di ruang publik, dan memandang kejadian tersebut sebagai momentum untuk memperkuat pengawasan keluarga dan masyarakat.

Sementara itu , jajaran legislatif di Sulawesi Selatan memberikan apresiasi kepada aparat penegak hukum. Ketua DPRD Provinsi Sulawesi Selatan Andi Rachmatika Dewi menyatakan penghargaan kepada Polda Sulawesi Selatan dan Polrestabes Makassar atas upaya mereka yang dinilai tanggap dan taktis dalam mengusut kasus ini, sehingga Bilqis berhasil ditemukan dalam keadaan sehat.

"Ke depan, dengan kejadian ini kita jadikan pelajaran bagi para orang tua agar tidak lalai dalam mengawasi anak-anak yang bermain di ruang publik.
Kita juga mengapresiasi Polda dan Polrestabes atas upaya serta langkah taktis yang dilakukan sehingga Bilqis dapat ditemukan dalam keadaan sehat.” katanya

Diketahui kondisi Bilqis saat ditemukan sudah diperiksa medis dan psikologis dan tidak ditemukan tanda penganiayaan dan secara psikologis anak tersebut dinyatakan dalam kondisi baik.

Pelajaran untuk Orang Tua dan Masyarakat

Kejadian ini, menurut Andi Widya dan pihak kepolisian, harus menjadi pengingat penting bagi orang tua agar tidak lalai dalam mengawasi anak-anaknya ketika bermain di tempat umum.

Faktor pengawasan lemah, terutama saat orang tua atau pengasuh lengah, bisa membuka peluang bagi pelaku kejahatan anak.

“Kejadian ini kita jadikan pelajaran untuk orang tua agar tetap waspada saat anak-anak bermain di ruang publik.” tegas Andi Widya.