Dewi Yuliani : Senin, 03 November 2025 09:30
Tim para bulu tangkis Indonesia memenuhi target menjadi juara umum Polytron Indonesia Para Badminton International 2025, yang berlangsung di GOR Indoor Manahan, Kota Solo, sejak 29 Oktober hingga 2 November 2025.

SOLO, BUKAMATANEWS - Tim para bulu tangkis Indonesia memenuhi target menjadi juara umum Polytron Indonesia Para Badminton International 2025, yang berlangsung di GOR Indoor Manahan, Kota Solo, sejak 29 Oktober hingga 2 November 2025.

Indonesia meraih enam emas, tiga perak, dan enam perunggu dalam turnamen bergengsi tersebut. Leani Ratri Oktila menjadi penyumbang tiga medali emas dari tiga nomor berbeda.

Ia menang di tunggal putri SL4, ganda putri SL3-SU5, dan ganda campuran SL3-SU5. Qonitah Ikhtiar Syakuroh menambah emas dari tunggal putri SL3 yang berlangsung ketat dan menegangkan.

Dua emas lainnya diperoleh pasangan Subhan/Rina Marlina dan Subhan/Dimas Tri Aji. India menempati posisi kedua dengan lima emas, delapan perak, dan 14 perunggu.

Satu emas India hanya dihitung setengah karena diraih bersama atlet negara lain. Ketua Umum NPC Indonesia, Senny Marbun, memuji perjuangan para atlet yang tampil disiplin dan tangguh.

"Ini prestasi yang luar biasa karena melalui turnamen ini kita juga berjuang untuk mendapatkan tiket sebanyak mungkin menuju Paralimpiade Los Angeles 2028," kata Senny Marbun, Minggu, 2 November 2025.

Senny menambahkan kemenangan ini meningkatkan kepercayaan diri tim nasional menghadapi persaingan global. Namun, ia tetap mengakui kekuatan para atlet India yang tampil luar biasa di Solo.

"Pastinya saya bangga dan senang. Kita bisa menjadi tuan rumah di level satu, pemain top-top dunia pada datang ke sini, tetapi Indonesia tetap bisa menjadi juara umum," ucap Leani Ratri.

Ratri mengakui perjuangan merebut tiga emas tidaklah mudah karena persaingan makin ketat. Ia mengatakan banyak pemain baru bermunculan dengan kemampuan sangat kompetitif.

Atlet Qonitah Ikhtiar Syakuroh juga bersyukur masih bisa menyumbang emas bagi Indonesia. Ia menang di final setelah lawannya dari Nigeria mundur akibat cedera.

"Saya cukup tegang juga di awal pertandingan, tetapi kemudian tidak menyangka jika pertandingan harus berakhir seperti ini. Buat lawan saya, semoga segera diberi kesembuhan," kata Qonitah.

Qonitah menargetkan bisa mempertahankan peringkat satu dunia dan menambah prestasi. Ia optimistis menyumbang emas bagi Indonesia pada ASEAN Para Games 2025 mendatang. (*)