Harga Pupuk Bersubsidi di Gowa Resmi Turun 20 Persen, Dorong Produktivitas Petani
Musdalifah memastikan sistem distribusi pupuk bersubsidi di wilayahnya berjalan transparan sesuai Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK). Setiap petani membawa Rencana Tanam Petani (RTP) yang kemudian diinput melalui aplikasi IPU Wells, sehingga jatah pupuk mereka dapat dipantau langsung secara digital.
BUKAMATANEWS - Kabar baik datang bagi para petani di Kabupaten Gowa. Sejak 22 Oktober 2025, harga pupuk bersubsidi resmi turun hingga 20 persen. Penurunan ini disambut gembira oleh petani yang selama ini terbebani biaya produksi tinggi.

Musdalifah, pemilik Kios UD Tani Boddong di Desa Sapaya, Kecamatan Pallangga, mengatakan dua jenis pupuk utama mengalami penyesuaian harga cukup signifikan.
“Sekarang Urea Rp90 ribu per karung, sebelumnya Rp112.500. Sementara MPK turun dari Rp115 ribu jadi Rp92 ribu,” ujar Musdalifah, Senin (27/10/2025).
Menurutnya, kabar ini menjadi “angin segar” bagi petani yang sebelumnya kesulitan menebus pupuk akibat harga mahal.
“Alhamdulillah, sekarang petani bisa beli pupuk dengan harga yang terjangkau. Insya Allah, semua bisa menebus jatahnya. Dulu banyak yang tertunda karena uangnya tidak cukup,” tuturnya.
Musdalifah memastikan sistem distribusi pupuk bersubsidi di wilayahnya berjalan transparan sesuai Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK). Setiap petani membawa Rencana Tanam Petani (RTP) yang kemudian diinput melalui aplikasi IPU Wells, sehingga jatah pupuk mereka dapat dipantau langsung secara digital.
“Semua sudah terekam di sistem, berdasarkan data kelompok tani dan luas lahan yang digarap. Tidak bisa lebih, tidak bisa kurang,” tegasnya.
Ia berharap harga pupuk yang lebih stabil serta distribusi yang lancar bisa terus dipertahankan agar petani lebih semangat menghadapi musim tanam mendatang.
“Kalau harga begini terus, petani pasti senang. Mereka bisa fokus menanam tanpa khawatir biaya pupuk,” tambahnya.
Hal senada disampaikan Rahman (45), salah satu petani di Pallangga, yang kini bisa kembali bernafas lega.
“Waktu harga masih tinggi, saya sempat tunda beli pupuk. Sekarang sudah turun, saya langsung ambil jatah. Lumayan bisa hemat, tidak perlu pinjam uang lagi,” katanya sambil tersenyum.
Penurunan harga pupuk ini diharapkan mampu memperkuat daya beli petani serta mendukung peningkatan produktivitas pertanian di Kabupaten Gowa menjelang musim tanam akhir tahun.
Penulis:Mawan
News Feed
Aksi Maling di Pegangsaan Dua Gagal Total, Teriakan Warga Bongkar Upaya Pencurian Motor
26 Oktober 2025 20:24
Berita Populer
27 Oktober 2025 12:42
27 Oktober 2025 12:57
27 Oktober 2025 12:55
