Dewi Yuliani : Jumat, 24 Oktober 2025 20:53
Aksi demonstrasi yang digelar oleh Ratusan Mahasiswa dari Pergerakan Mahasiswa Islam (PMII) terkait jual beli bantuan alsintan, di Kantor Bupati Bone berakhir ricuh, Jumat, 24 Oktober 2025.

BONE, BUKAMATANEWS - Aksi demonstrasi yang digelar oleh Ratusan Mahasiswa dari Pergerakan Mahasiswa Islam (PMII) terkait jual beli bantuan alsintan, di Kantor Bupati Bone berakhir ricuh, Jumat, 24 Oktober 2025.

Dari hasil pantauan, awal mula kericuhan terjadi saat Kasatpol PP Andi Baharuddin sedang berdialog dengan para demonstran, namun tiba-tiba Kasatpol PP terpancing emosi dengan menunjuk para Mahasiswa.

Sejumlah anggota Satpol PP yang melihat reaksi tersebut terlihat langsung berupaya membubarkan massa bahkan terlihat sempat terjadi aksi saling dorong antara Satpol PP dan Mahasiswa.

Beberapa Mahasiswa terlihat sempat diamankan oleh Satpol PP dan dibawa masuk ke dalam ruangan. Aparat kepolisian yang berada di lokasi kejadian kemudian langsung mencoba menenangkan kedua belah pihak.

Koordinator Aksi, Angga Prayuda yang diwawancarai mengatakan, ada beberapa tuntutan yang mereka ingin sampaikan, dan meminta pihak Pemda Bone yang memiliki kewenangan menemui mereka dan berdialog.

"Tadi kami meminta pihak pemda yang memiliki kewenangan, Bupati atau Wakil Bupati Bone untuk menemui kami, namun yang dihadirkan Kasatpol PP dan Kadis Kominfo. Pak Sekda belakangan baru turun menemui kami," ucap Angga.

Angga menjelaskan bahwa yang menjadi tuntutan mereka diantaranya, mendesak pemerintah daerah agar bertindak menelusuri adanya dugaan bantuan alat pertanian (Alsintan) yang diperjualbelikan. Selain itu juga banyaknya mafia BBM yang bermain sehingga merugikan petani dan nelayan.

"Tadi saat kami berdialog dengan Kasatpol PP, dia terpancing dan emosi, sehingga terjadi kericuhan, bahkan ada beberapa sahabat kami yang sempat diamankan ke dalam," tambahnya.

Meski sempat terjadi kericuhan beberapa saat, situasi kembali aman, sejumlah mahasiswa yang sempat diamankan juga telah dilepaskan kembali.

Sementara itu, Sekda Bone, Andi Saharuddin yang dikonfirmasi mengenai terjadinya kericuhan tersebut, mengatakan bahwa itu hanya dinamika demonstrasi, dan sudah sering terjadi.

"Yah ini hanya dinamika saja, kadang memang ada yang terpancing emosi, tapi alhamdulillah sudah aman kembali, tentu kami akan selalu memberikan ruang kepada adik-adik mahasiswa untuk menyampaikan aspirasi terkait kepentingan masyarakat banyak," kata Andi Saharuddin. (*)