Dewi Yuliani
Dewi Yuliani

Jumat, 03 Oktober 2025 22:53

Nova Puspita Sari
Nova Puspita Sari

Ade Nova Puspita Sari, Runner Up IV Puteri Indonesia Sulsel 2024: Pageant Bukan Sekadar Mahkota

Nova menekankan pentingnya nilai budaya dalam kehidupan perempuan modern. Ia mencontohkan budaya Makassar sirri na pacce yang mengajarkan kerendahan hati dan empati.

MAKASSAR, BUKAMATANEWS – Perjalanan Ade Nova Puspita Sari di ajang Puteri Indonesia Sulawesi Selatan 2024 bukanlah sesuatu yang instan. Mahasiswi Fakultas Hukum Universitas Hasanuddin ini mengaku, awalnya tidak pernah memiliki pengalaman mengikuti kontes kecantikan. Namun berkat dorongan keluarga dan teman-temannya, ia memberanikan diri mencoba, hingga akhirnya terpilih menjadi Runner Up IV Puteri Indonesia Sulsel 2024.

Nova bercerita, proses karantina menjadi titik balik dalam dirinya. "Sebenarnya dari awal belum ada pengalaman sama sekali yah. Cuma ada dorongan dari teman-teman, kemudian dari keluarga. Terus saya mikir bisa gak ya? Karena mengingat saya gak ada pengalaman modelling. Tapi atas dukungan tersebut pelan-pelan lah saya untuk join," ungkap Nova, saat berkunjung ke Kantor Bukamatanews, baru-baru ini.

Bagi Nova, kemenangan dalam kontes pageant bukanlah semata soal mahkota. Seiring berjalannya waktu, ia menyadari ada hal yang lebih penting, yaitu proses pembelajaran. Ia banyak menerima kritik dari para pageant lovers, namun justru itu yang membuat dirinya bersama tim belajar mengelola diri dan tetap fokus pada hal-hal positif.

"Kita tuh join Putri Indonesia bukan buat menyenangkan semua orang tapi gimana kita mewakili daerah dengan bermartabat," tegasnya.

Dalam ajang ini, Nova menyoroti isu-isu penting, terutama advokasi pemberdayaan perempuan. Ia berkomitmen untuk mengangkat isu kekerasan seksual serta pernikahan dini yang masih marak terjadi.

Selain itu, Nova menekankan pentingnya nilai budaya dalam kehidupan perempuan modern. Ia mencontohkan budaya Makassar sirri na pacce yang mengajarkan kerendahan hati dan empati.

"Bagi saya, beauty bukan soal fisik saja, tapi bagaimana inner physic, cara berpikir kritis, serta perilaku yang konsisten. Cantik, pintar, dan sopan tidak ada artinya jika kita tidak berdiri di sisi yang benar," jelasnya.

Nova merumuskan lima nilai yang selalu ia pegang: Beauty, yang bukan hanya tentang paras, tapi juga pikiran dan sikap. Brain, bagaimana cara berpikir kritis tanpa menghilangkan rasa empati. Behavior, bersikap konsisten bahkan saat tanpa kamera. Brave, berani jujur, berani salah, dan berani keluar dari zona nyaman. Dan Be Right, berdiri di sisi yang benar meski itu sulit.

Nova juga ingin meluruskan dua mitos tentang kontes kecantikan. Pertama, bahwa pageant hanya menilai fisik. Kedua, anggapan bahwa finalis saling menjatuhkan demi spotlight.

"Padahal di pageant itu sendiri aku ngerasain sisterhood yang nyata dan benar benar aku tuh bonding banget sama mereka. Aku tuh ngerasanya ini bukan kompetisi lagi tapi kayak lagi nginap bareng aja ama teman-teman," katanya sambil tersenyum.

Salah satu pengalaman paling berkesan bagi Nova adalah saat mengenakan national costume. Dengan sepatu hak setinggi 17-18 cm dan kostum berbobot hingga 20 kg, ia tetap tampil percaya diri di atas panggung.

"National costumenya bukan hanya pakaian tradisional gitu tapi baju tradisional yang dikreasiin," katanya.

Nova mengaku sosok perempuan Sulawesi Selatan menjadi inspirasinya. Menurutnya, setiap perempuan memiliki kisah perjuangan yang unik dan patut dihargai.

Baginya, definisi perempuan modern adalah sosok yang tetap berakar pada budaya, mampu mengedukasi, dan memiliki empati.

Selain aktif di dunia pageant, Nova juga dikenal sebagai jurnalis, model, sukarelawan, pembicara publik bersertifikat, serta mahasiswa berprestasi yang konsisten mengangkat isu pemberdayaan perempuan dan pendidikan. (*)

Nur Muallimah Putri.S

#putri indonesia sulsel #Nova Puspita Sari #Fakultas Hukum Unhas #Kontes Kecantikan