Polres Tangsel Tetapkan 11 Tersangka dalam Kasus Penjarahan Rumah Sri Mulyani, Diduga Sudah Berniat Melakukan Kejahatan

BUKAMATANEWS – Kepolisian Resor (Polres) Tangerang Selatan (Tangsel) telah menetapkan 11 orang sebagai tersangka sekaligus melakukan penahanan terkait kasus pencurian dengan pemberatan dan pengrusakan rumah pribadi mantan Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, di kawasan Bintaro. Jumlah tersangka ini meningkat signifikan dari pengembangan penyidikan sebelumnya.

Kapolres Tangsel, AKBP Victor D.H Inkiriwang, menegaskan hal tersebut dalam konferensi persnya, Rabu (10/9/2025). "Kita sudah menetapkan 11 orang tersangka dan sudah kita lakukan penahanan," ujar Victor.

Kesebelas tersangka tersebut berstatus dewasa dan berasal dari berbagai daerah, termasuk Tangerang Selatan dan Jakarta. Victor menyatakan bahwa para tersangka diduga merupakan pelaku aktif yang telah berniat melakukan kejahatan. “Diduga mereka memang sudah berniat untuk melakukan kejahatan dan terlibat aktif dalam aksi pidana tersebut,” tegasnya.

Victor juga menegaskan bahwa penyidikan masih terus dikembangkan untuk mengungkap kemungkinan adanya pelaku atau dalang lain di balik peristiwa ini. “Kita akan melakukan pengembangan secara maksimal. Tidak hanya berhenti pada 11 orang tersangka ini,” tambahnya.

Terkait kasus penjarahan di rumah artis Nafa Urbach yang terjadi di wilayah yang sama, Kapolres menjelaskan bahwa penanganannya berada di bawah kewenangan Polda Metro Jaya. “Jadi untuk Polres Tangerang Selatan, ini fokus menangani kasus yang di rumah kediamannya Ibu Sri Mulyani,” jelas Victor.

Peristiwa nahas ini terjadi pada Minggu dini hari, 31 Agustus 2025. Rumah Sri Mulyani dijarah dalam dua gelombang pada pukul 01.00 WIB dan 03.00 WIB. Saat kejadian, Sri Mulyani sedang tidak berada di lokasi. Aksi ini menyebabkan kerusakan properti dan hilangnya sejumlah barang berharga.

Salah satu barang yang dicuri adalah sebuah lukisan bunga karya pribadi Sri Mulyani yang memiliki nilai sentimental sangat tinggi, karena dilukisnya 17 tahun silam dan menyimpan kenangan mendalam bagi keluarga.

Melalui unggahan di akun Instagram pribadinya, Sri Mulyani menyatakan bahwa peristiwa ini tidak hanya merampas harta benda, tetapi juga merampas rasa aman dan kepastian hukum. Ia menyerukan pentingnya menjaga demokrasi tanpa anarki dan mengucapkan terima kasih atas simpati dan dukungan masyarakat.

Pengembangan penyidikan terus dilakukan untuk mengungkap motif dan jaringan di balik aksi penjarahan yang mengguncang komunitas elite Bintaro ini. Polres Tangsel berkomitmen untuk menuntaskan kasus ini hingga ke akar-akarnya.