Dewi Yuliani : Minggu, 24 Agustus 2025 19:56
Areal persawahan di Luwu Timur terendam minyak berwarna hitam akibat pipa milik PT Vale bocor.

LUWU TIMUR, BUKAMATANEWS - PT Vale Indonesia diminta bertanggung jawab penuh atas bocornya pipa minyak hingga mengakibatkan irigasi pertanian dan sawah tercemar. Tercatat, 38 hektare sawah terendam minyak berwarna hitam PT Vale.

Diketahui, pipa minyak PT Vale rusak hingga memuntahkan minyak hitam kental pada Sabtu, 23 Agustus 2025. Titik kebocoran dilaporkan terjadi di Desa Asuli, Kecamatan Towuti, Luwu Timur.

"Kita minta PT Vale tetap bertanggung jawab atas persoalan ini, khususnya terhadap dampak yang terjadi pada lingkungan dan lahan pertanian," kata Wakil Ketua DPRD Luwu Timur, Jihadin Paruge, Sabtu malam, 23 Agustus 2025.

Jihadin Paruge yang berasal dari Dapil Nuha dan Towuti mengaku, PT Vale harus segera memastikan tumpahan minyak tidak semakin meluas. Ia juga meminta PT Vale segera mendata berapa areal persawahan terdampak tumpahan minyak diduga HFSO itu.

"Khususnya di desa-desa terdampak PT Vale harus memastikan tumpahan minyak tidak semakin ke mana-mana," kata Jihadin Paruge.

Diberitakan sebelumnya, kebocoran pipa minyak PT Vale Indonesia mencemari aliran irigasi pertanian hingga merendam sawah. Salah satu desa terdampak tumpahan minyak PT Vale adalah Desa Lioka, Towuti.

Warga setempat bernama Lisye Delyati mengatakan, sawah mereka tercemar menjadi hitam. Beberapa sawah yang tercemar telah ditanami padi.

PT Vale melalui Head of Corporate Communication Vanda Kusumaningrum pada Sabtu mengatakan, perusahan nikel terbesar di Indonesia itu masih menyelidiki penyebab bocornya pipa.

"Sejak menerima informasi, PT Vale segera mengaktifkan prosedur tanggap darurat dan tim Emergency Response Group (ERG) langsung berada di lokasi untuk melakukan langkah pencegahan dan pemulihan," kata Vanda dalam keterangan tertulis. (*)