Perkuat Ekologi, MUI Makassar Dorong Masjid Ramah Lingkungan
27 September 2025 19:32
Munafri mendorong kolaborasi antara petani, perguruan tinggi, dan Kementerian Pertanian, khususnya dalam mengoptimalkan teknologi pertanian. Menurutnya, keterlibatan generasi muda sangat penting, terutama di Kecamatan Biringkanaya, untuk mengadopsi digitalisasi dan metode pertanian modern.
MAKASSAR, BUKAMATANEWS - Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, kembali menyerukan pentingnya memanfaatkan lahan sempit di perkotaan untuk pertanian produktif. Ajakan ini tak hanya ditujukan bagi kelompok tani, tetapi juga hingga tingkat RT/RW dan aparatur pemerintah, demi memperkuat ketahanan pangan nasional di tengah keterbatasan lahan.
Seruan tersebut disampaikan Munafri saat membuka Musyawarah Tani Abbulo Sibatang Kota Makassar yang digelar di Kelompok Tani Manyikkoaya, Jalan Arung Teko, Kamis (14/8/2025). Ia menekankan bahwa meski Makassar adalah kota metropolitan, siklus pertanian harus tetap hidup.
“Makassar ini kota dengan pertumbuhan penduduk tinggi. Dampaknya, banyak lahan pertanian beralih fungsi untuk pembangunan. Sementara kebutuhan beras kita terus naik, sekitar 10–11 ton per bulan untuk 1,4 juta penduduk. Lahan yang tersisa hanya 1.300–1.400 hektare. Ini tantangan besar yang harus kita jawab bersama,” ujar Munafri.
Untuk menjawab tantangan itu, Munafri mendorong kolaborasi antara petani, perguruan tinggi, dan Kementerian Pertanian, khususnya dalam mengoptimalkan teknologi pertanian. Menurutnya, keterlibatan generasi muda sangat penting, terutama di Kecamatan Biringkanaya, untuk mengadopsi digitalisasi dan metode pertanian modern.
Ia menegaskan, urban farming akan menjadi salah satu program unggulan Pemkot Makassar, tidak hanya untuk memastikan produksi pangan berkelanjutan, tetapi juga mengintegrasikan pengelolaan sampah di tingkat RT/RW.
“Jika pertanian tumbuh subur dan sampah terkelola baik, insya Allah Makassar akan menjadi kota yang lebih baik,” tegasnya.
Musyawarah Tani: Strategi Menghadapi Kekeringan dan Cuaca Ekstrem
Kegiatan Musyawarah Tani Abbulo Sibatang yang diinisiasi Dinas Perikanan dan Pertanian (DP2) Kota Makassar dihadiri sekitar 300 peserta, terdiri dari kelompok tani, kelompok wanita tani, nelayan andalan, serta penyuluh pertanian lapangan.
Kepala DP2 Kota Makassar, Aulia Arsyad, menjelaskan bahwa agenda ini mengacu pada berbagai regulasi, termasuk UU Nomor 22 Tahun 2019 tentang Sistem Budidaya Pertanian Berkelanjutan, UU Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, serta Perda Kota Makassar Nomor 11 Tahun 2023 tentang Perlindungan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan.
Tujuan utamanya adalah mengoptimalkan lahan pertanian yang tersisa, meningkatkan produktivitas padi, dan mengantisipasi risiko kekeringan serta cuaca yang tidak menentu.
“Kita ingin memantapkan persiapan kelompok tani menghadapi musim tanam rendengan 2025–2026 dan musim tanam gadu 2026,” ujarnya.
Dalam kesempatan tersebut, juga disalurkan bantuan berupa 2.679 liter pupuk organik cair, 2.084 kilogram benih padi sebar, dan 350 botol pestisida nabati kepada petani, yang diserahkan langsung oleh Kepala Bidang Tanaman Pangan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian.
Aulia menegaskan, musyawarah ini menjadi momentum memperkuat kolaborasi antara petani, penyuluh, dan pemerintah, demi terwujudnya pertanian perkotaan yang tangguh, berkelanjutan, dan adaptif terhadap perubahan iklim.
Turut hadir dalam acara ini Kepala Dinas Ketahanan Pangan Dr. Alamsyah Sahabuddin, Danramil 1408-11/Biringkanaya Mayor Inf Turimin, Camat Biringkanaya Juliaman, Kapolsek Biringkanaya Kompol Nico Ericson Reinhold, serta para camat dan lurah se-Kota Makassar.
27 September 2025 19:32
27 September 2025 19:28
27 September 2025 19:17
27 September 2025 15:08
27 September 2025 06:55
27 September 2025 10:57
27 September 2025 10:49
27 September 2025 10:40
27 September 2025 14:41