PDAM Makassar Usia 101 Tahun, DPRD: Warga Masih Krisis Air Bersih

MAKASSAR,BUKAMATANEWS — Perayaan 101 tahun PDAM Kota Makassar tak sepenuhnya dirayakan dengan suka cita. Di balik capaian laba bersih sebesar Rp862 juta, sorotan tajam datang dari Komisi B DPRD Kota Makassar yang menuntut layanan lebih maksimal dan merata, terutama di wilayah yang hingga kini masih “haus” air bersih.

Sekretaris Komisi B, Andi Tenri Uji Idris, menegaskan bahwa capaian laba tidak boleh menutupi fakta masih adanya kawasan di Makassar yang belum tersentuh suplai air bersih, seperti Kecamatan Mamajang, Mariso, dan Tamalate, khususnya Kelurahan Barombong.

“Setiap kali kunjungan dapil, keluhan yang paling sering muncul adalah pemasangan jaringan air. Warga butuh air bersih untuk hidup, ini bukan fasilitas mewah, tapi kebutuhan pokok,” sindirnya.

Tenri juga mengingatkan agar PDAM tidak sekadar fokus pada pencapaian finansial, tetapi memastikan kualitas layanan kepada konsumen meningkat.

“Pelayanannya harus dibenahi. Jangan sampai laba naik, tapi keluhan masyarakat tetap sama,” tegas legislator dari Fraksi PDI-P itu.

Nada kritis juga disampaikan anggota Komisi B lainnya, Kasrudi dari Partai Gerindra. Ia meminta PDAM tak hanya memikirkan sisi sosial, tetapi juga mendorong inovasi untuk menambah pendapatan dan efisiensi kerja.

“Kami minta ada gagasan baru, sistem kerja yang lebih baik. Kalau ada yang sudah bagus, tingkatkan. Kalau masih kurang, perbaiki. Jangan hanya puas dengan capaian sekarang,” ujarnya.

Sorotan DPRD ini menjadi sinyal keras bagi PDAM Makassar bahwa air bersih bukanlah fasilitas yang boleh dinikmati sebagian warga saja. Di usia lebih dari satu abad, ekspektasi publik terhadap PDAM seharusnya bukan lagi sekadar ada air, tetapi air bersih yang mengalir lancar ke setiap rumah, tanpa terkecuali.

Tekanan dari wakil rakyat ini diprediksi akan menjadi ujian serius bagi manajemen PDAM dalam membuktikan bahwa usia 101 tahun bukan sekadar angka historis, tetapi tonggak untuk membalik citra pelayanan dari yang sering dikeluhkan menjadi dibanggakan.