
Gubernur Sulsel Gandeng PT Huadi Nickel Atasi Abrasi Pesisir Takalar Lewat Pemanfaatan Slag Nikel
Pemprov Sulsel gandeng PT Huadi Nickel tangani abrasi pantai Takalar dengan slag nikel. Gubernur dan Bupati bahas reklamasi pesisir berbasis solusi ramah lingkungan.
MAKASSAR, BUKAMATANEWS — Gubernur Sulawesi Selatan, Andi Sudirman Sulaiman, menggelar pertemuan penting bersama Bupati Takalar Firdaus Dg Manye dan Direktur PT Huadi Nickel Alloy Indonesia di Rumah Jabatan Gubernur, Jalan Sungai Tangka, Makassar, Selasa (22/7). Pertemuan tersebut juga dihadiri oleh perwakilan Lantamal Makassar dan Kepala Dinas PUTRPKP Kabupaten Takalar, Budiar Rosal.

Pertemuan ini membahas langkah strategis penanganan abrasi pantai yang kian mengkhawatirkan di sepanjang wilayah pesisir Kabupaten Takalar, meliputi Galesong Utara, Galesong, Galesong Selatan, Sanrobone, Mappakasunggu (Mapsu), hingga Mangarabombang (Marbo).
Dalam arahannya, Gubernur Andi Sudirman menegaskan pentingnya penanganan cepat dan terintegrasi untuk menyelamatkan wilayah pesisir dari ancaman abrasi. Salah satu upaya inovatif yang akan dilakukan adalah melibatkan PT Huadi Nickel dalam proses percepatan rekonstruksi dan reklamasi pantai.
"Penanganan abrasi sangat penting karena menyangkut masa depan masyarakat pesisir, terutama para nelayan. Lokasi-lokasi rawan abrasi perlu didesain dengan memperhatikan aspek teknis dan harus memberikan dampak langsung bagi warga sekitar,” ujar Gubernur.
Ia juga menambahkan bahwa keterlibatan PT Huadi Nickel akan difokuskan melalui pemanfaatan slag nikel—limbah industri nikel—sebagai material konstruksi ramah lingkungan untuk memperkuat struktur pantai.
Bupati Takalar, Firdaus Dg Manye, menyampaikan apresiasi atas inisiatif Pemprov Sulsel yang menunjuk wilayah pesisir Takalar sebagai lokasi prioritas penyaluran program CSR PT Huadi Nickel.
"Setiap tahun kami berhadapan dengan ancaman abrasi yang terus meluas. Atas nama masyarakat Takalar, kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Gubernur atas perhatian dan solusi nyata ini,” kata Firdaus Dg Manye.
Adapun slag nikel, yang selama ini dikenal sebagai limbah industri, kini dinilai memiliki potensi besar untuk digunakan kembali sebagai bahan konstruksi seperti campuran beton, aspal, batako, hingga material pengisi jalan. Upaya ini sejalan dengan prinsip pembangunan berkelanjutan sekaligus solusi kreatif dalam pengelolaan limbah industri.
News Feed
Kominfo Makassar Tingkatkan Kapasitas OPD Lewat Bimtek Arsitektur SPBE
23 Oktober 2025 19:40
Kurang dari 24 Jam, Polisi Berhasil Tangkap Pelaku Curanmor di Bontocani Bone
23 Oktober 2025 17:54
13.224 PPPK Kemenag Dilantik, Termuda Usia 20 Tahunan
23 Oktober 2025 17:47
Berita Populer
23 Oktober 2025 10:30
23 Oktober 2025 12:51
23 Oktober 2025 10:56
23 Oktober 2025 11:45