BUKAMATANEWS - Mantan Presiden AS Donald Trump mengejutkan publik dengan klaim bahwa gencatan senjata antara Israel dan Hamas bisa terjadi 'dalam minggu depan". Namun, ia tak menyebutkan siapa yang diajaknya bicara atau detail perundingan apa pun.
"Saya rasa sudah dekat," ujarnya singkat kepada wartawan, Jumat lalu.
Pernyataan ini memberi secercah harapan bagi warga Gaza yang terus dibombardir dan menghadapi krisis kemanusiaan. Namun, koresponden Al Jazeera, Nour Odeh, menyebut klaim Trump tidak berdasar.
"Tidak ada negosiasi aktif saat ini. Israel bahkan menolak menghentikan perang," kata Odeh dari Amman.
Meski demikian, sejumlah laporan menyebut Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mungkin akan dipaksa mempertimbangkan gencatan senjata demi kesepakatan normalisasi dengan negara-negara Arab—sebuah agenda yang juga didorong Trump semasa menjabat.
Sementara itu, Hamas menegaskan syarat utama: penghentian total serangan Israel dan penarikan pasukan dari Gaza, serta jaminan dari AS bahwa Israel tak akan melanggar gencatan lagi. (*)
BERITA TERKAIT
-
KTT Perdamaian Sharm El-Sheikh, Indonesia Konsisten Dukung Gaza
-
Kerjasama AS - Indonesia Bawa Dampak Positif bagi Dunia Usaha
-
Kamboja dan Thailand Siap Gencatan Senjata, Tapi Dentuman Senjata Masih Menggema di Perbatasan
-
Kirim 200 Surat Tarif Impor ke Mitra Dagang, Trump Tutup Ruang Negosiasi Ulang
-
Trump Mau Tukar Data Warga RI dengan Diskon Tarif Impor