Wiwi : Selasa, 17 Juni 2025 19:55

BUKAMATANEWS- Serangan gabungan oleh Iran terhadap Israel dimulai pada Senin malam, memaksa jutaan warga Israel untuk berlindung di tempat perlindungan bawah tanah untuk hari keempat berturut-turut. Serangan ini diawali dengan peluncuran drone, diikuti oleh serangkaian peluncuran rudal yang kuat pada Selasa pagi.

Laporan-laporan yang beredar menyebutkan bahwa sistem pertahanan udara Israel, Iron Dome, telah dibobol, memungkinkan ribuan rudal Iran untuk melintasi sistem pertahanan tanpa gangguan. Rekaman video dari warga yang berada di wilayah yang diduduki Israel menunjukkan sejumlah besar rudal Iran berhasil melewati pertahanan dan mengenai target-target di tanah Israel, meskipun upaya pertahanan udara dilakukan.

Sebelumnya pada Senin, Direktorat Siber Nasional Israel mengonfirmasi bahwa pesan teks yang berisi instruksi keliru telah dikirim kepada warga Israel oleh unit militer. Pesan tersebut memberikan pedoman keselamatan sipil yang salah, yang mengarahkan warga untuk menghindari tempat perlindungan bom publik, indikasi adanya serangan siber yang sukses terhadap sistem komunikasi militer Israel.

Serangan Israel dimulai dengan serangan agresif di wilayah Iran pada malam 13 Juni, yang menargetkan bangunan tempat tinggal dan sejumlah pejabat militer Iran. Dalam serangan terarah ini, sejumlah pejabat militer tingkat tinggi Iran tewas, dan warga sipil juga menjadi korban akibat serangan langsung ke rumah mereka. Akibatnya, sejumlah pusat populasi Iran terdampak parah.

Sebagai respons, Pemimpin Revolusi Islam Iran, Ayatollah Seyyed Ali Khamenei, menunjuk komandan militer baru dan mengancam bahwa hidup Israel akan menjadi "suram". Tak lama setelah itu, Iran mulai melancarkan serangan balasan ke dalam wilayah Israel, menargetkan kota-kota utama seperti Tel Aviv, Yerusalem, dan Haifa dengan rudal balistik dan drone. Iran juga mengancam untuk "membuka gerbang neraka" bagi Israel.

Di Israel, kehidupan terhenti total. Warga Israel menghabiskan sebagian besar waktu mereka di tempat perlindungan bawah tanah, sementara serangan Iran terus berlanjut dengan intensitas tinggi. Pejabat-pejabat Iran menyatakan bahwa misi ini akan terus berlangsung selama yang diperlukan, dengan peringatan lebih lanjut bahwa agresi Israel tidak akan dibiarkan tanpa balasan.