Redaksi : Senin, 09 Juni 2025 22:37

MAKASSAR, BUKAMATANEWS - Dua tokoh penting dari Kabinet Indonesia Maju dijadwalkan menghadiri Konferensi Internasional Gau Maraja Leang-Leang 2025 yang akan digelar pada 4–5 Juli 2025 di Aula Serbaguna Maros. Konferensi bergengsi ini akan mengangkat tema “Leang-Leang Maros sebagai Gerbang Peradaban Manusia Purba Dunia” dengan pendekatan megadiversitas sebagai fokus utama.

Dua menteri yang dijadwalkan menjadi pembicara kunci adalah Menteri Kebudayaan RI, Dr. H. Fadli Zon, S.S., M.Sc., dan Menteri Pertanian, Dr. Ir. H. Andi Amran Sulaiman, M.P.. Kehadiran keduanya diharapkan memberikan dorongan kuat dalam mengukuhkan posisi Leang-Leang sebagai situs prasejarah kelas dunia yang menyimpan nilai budaya tinggi sekaligus potensi ekologis dan pertanian berkelanjutan di kawasan karst Sulawesi Selatan.

“Kami ingin menunjukkan bahwa Leang-Leang bukan hanya warisan arkeologi yang monumental, tapi juga representasi kekayaan hayati dan budaya Indonesia,” ujar Prof. Muhlis Hadrawi, Ketua Panitia Konferensi, dalam keterangannya, Senin (9/6/2025).

Sejumlah pakar internasional dan nasional dari berbagai disiplin ilmu juga akan hadir, termasuk:

Prof. Campbell Macknight – Australian National University (ANU)

Prof. Dr. Zuliskandar Ramli – Universiti Kebangsaan Malaysia

Prof. Dr. Akin Duli – Universitas Hasanuddin

Perwakilan dari BRIN, ASEAN SCCD, dan Direktorat Jenderal Kebudayaan

Konferensi ini akan dibuka oleh Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman bersama Bupati Maros Dr. A. S. Chaidir Syam, S.IP, M.H.. Dalam sesi pembukaan, akan ditegaskan pentingnya konservasi Leang-Leang dan pemanfaatannya secara berkelanjutan dalam bidang pendidikan, riset, hingga ekowisata.

Tak hanya sesi ilmiah, panitia juga mengundang para peneliti untuk mengirimkan abstrak hingga 15 Juni 2025. Artikel terpilih akan diterbitkan dalam prosiding internasional dan buku ilmiah terbitan Springer Nature.

Menurut Prof. Muhlis, yang juga Dosen Fakultas Ilmu Budaya Unhas, animo peserta sangat tinggi.

“Saat ini sudah lebih dari 500 calon peserta mendaftar, dan jumlah ini masih akan terus bertambah,” ujarnya.

Konferensi ini menjadi langkah strategis untuk memperkuat posisi Leang-Leang sebagai bagian penting dari narasi besar peradaban manusia purba dunia, sekaligus mempromosikan Indonesia sebagai pusat riset arkeologi dan megadiversitas global.

TAG