Redaksi
Redaksi

Jumat, 30 Mei 2025 05:42

Bisnis Otomotif Lesu, Diler Honda Mulai Berguguran di Tengah Gempuran Merek Baru?

Bisnis Otomotif Lesu, Diler Honda Mulai Berguguran di Tengah Gempuran Merek Baru?

Lesunya bisnis otomotif Indonesia ditandai dengan penutupan sejumlah diler Honda, termasuk di Bandung dan Surabaya. Honda tetap optimis hadapi gempuran mobil listrik China dengan perkuat jaringan dan teknologi.

BUKAMATANEWS -  Industri otomotif Tanah Air tengah menghadapi tantangan berat. Penurunan daya beli dan persaingan ketat dari merek-merek baru, terutama asal Tiongkok, menyebabkan sejumlah diler mobil terpaksa menutup operasionalnya. Salah satunya adalah diler-diler Honda yang mulai berguguran di beberapa kota besar.

PT Honda Prospect Motor (HPM) mengonfirmasi bahwa penutupan sejumlah diler merupakan keputusan internal masing-masing pengelola. Namun demikian, pihak Honda memastikan layanan kepada konsumen tetap menjadi prioritas utama.

"Beberapa diler memang mengambil keputusan untuk menutup operasionalnya atas pertimbangan internal. Bagi kami di HPM, yang terpenting adalah memastikan konsumen tetap mendapatkan pelayanan terbaik, dengan jaringan yang cepat, mudah dijangkau, dan dekat dengan kebutuhan mereka," ujar Yusak Billy, Sales & Marketing and After Sales Director PT HPM, dikutip dari CNBC Indonesia, Jumat (30/5/2025).

Terbaru, Diler Honda Pasteur di Bandung resmi tutup permanen, menyusul Diler Honda Jemursari di Surabaya yang lebih dahulu menghentikan operasional. Meski demikian, Billy menegaskan bahwa Honda terus berupaya memperkuat jaringan di wilayah yang belum terjangkau, terutama di luar Pulau Jawa.

"Fokus kami saat ini adalah pengembangan jaringan di area yang belum ter-cover dengan baik agar akses terhadap produk dan layanan Honda tetap merata," tambahnya.

Tutupnya beberapa diler Honda juga diwarnai dengan perubahan kepemilikan menjadi diler merek mobil lain, khususnya mobil listrik asal China yang kini gencar berekspansi ke Indonesia. Meski demikian, Honda menyatakan tidak gentar menghadapi serbuan merek baru tersebut.

"Kami menyambut kompetisi sebagai bagian dari dinamika industri. Kunci kami tetap bersaing adalah menghadirkan produk yang berkualitas, terbukti, dan relevan dengan kebutuhan konsumen Indonesia," tegas Billy.

Menurutnya, kekuatan jaringan purna jual, loyalitas konsumen, serta pengembangan teknologi hybrid dan elektrifikasi menjadi pondasi Honda untuk bertahan di tengah ketatnya persaingan pasar otomotif nasional.

 

Berita Populer