Redaksi
Redaksi

Selasa, 27 Mei 2025 16:59

Viral Minyak Babi di Ayam Goreng Widuran Solo, Pegawai Ungkap Fakta Ini....

Viral Minyak Babi di Ayam Goreng Widuran Solo, Pegawai Ungkap Fakta Ini....

Ayam Goreng Widuran Solo viral karena penggunaan minyak babi untuk kremesan ayam. Pegawai ungkap fakta, manajemen minta maaf dan beri klarifikasi status nonhalal.

BUKAMATANEWS – Restoran legendaris Ayam Goreng Widuran di Solo, Jawa Tengah, tengah menjadi sorotan publik setelah viral dugaan penggunaan minyak babi dalam proses pengolahan makanan mereka. Salah satu pegawai yang telah bekerja selama 10 tahun di restoran tersebut akhirnya angkat bicara.

Nanang, staf bagian dapur khusus penggorengan, mengungkapkan bahwa penggunaan bahan nonhalal hanya terdapat pada menu kremesan ayam. Ia menegaskan bahwa minyak babi digunakan khusus untuk menggoreng kremesan, dan tidak digunakan untuk menggoreng ayam kampung yang menjadi menu utama.

"Kremesan dibuat dari yang nonhalal, dari minyaknya. Kalau untuk yang menggoreng ayam beda minyak. Minyak yang dipakai untuk kremes nonhalal. Minyak ini cuma untuk kremesan," ujar Nanang, Senin (26/5), dikutip dari detikJateng.

Isu ini mencuat ke publik setelah unggahan akun media sosial @pedalranger yang menyatakan keterkejutannya mengetahui kremesan ayam digoreng menggunakan minyak babi, tanpa informasi eksplisit dari pihak restoran.

Akibat unggahan tersebut, banyak konsumen Muslim merasa tidak mendapatkan informasi yang cukup terkait status kehalalan makanan di restoran tersebut.

Menanggapi ramainya protes publik, manajemen Ayam Goreng Widuran akhirnya menyampaikan permohonan maaf melalui akun Instagram resmi mereka pada Jumat (23/5). Dalam klarifikasinya, mereka menyatakan bahwa sejak awal telah memberikan informasi mengenai menu nonhalal di seluruh cabang restoran.

"Kami telah mencantumkan keterangan Non Halal secara jelas di seluruh outlet dan media sosial resmi kami," tulis pihak manajemen dalam pernyataan resminya.

Manajemen juga telah memperbarui bio Instagram dan Google Review mereka dengan menambahkan label "nonhalal" untuk memperjelas informasi kepada konsumen.

Pegawai lainnya, Ranto, menambahkan bahwa ayam goreng yang disajikan dengan kremesan memang digoreng menggunakan minyak babi, namun menurutnya, pihak restoran sudah memberikan pengertian kepada pelanggan mengenai hal tersebut.

"Itu viralnya yang nonhalal, kremesannya itu. Sudah dikasih pengertian dan keterangan sejak lama," jelasnya.

Meski demikian, sejumlah warganet menilai restoran tersebut seharusnya lebih transparan sejak awal dengan menyertakan label “nonhalal” yang jelas pada menu, kemasan, dan tempat makan, demi menghindari kesalahpahaman, terutama bagi pelanggan Muslim.

 

Berita Populer