PAREPARE, BUKAMATANEWS - Suasana halaman Gedung DPRD Kota Parepare, Kamis siang, dipenuhi semangat para aktivis dari Komunitas Masyarakat Peduli Bangsa (KMPB) yang menggelar aksi unjuk rasa bertajuk “Selamatkan Indonesia”. Aksi ini merupakan bentuk kepedulian moral atas dugaan penyimpangan sistematis selama pemerintahan Presiden Joko Widodo.
Aksi yang sempat diwarnai ketegangan kecil antara massa dan beberapa anggota dewan, cepat mereda setelah kedua pihak memilih berdamai. Aksi pun dilanjutkan secara tertib dan bermartabat.
Rombongan KMPB diterima langsung oleh Wakil Ketua DPRD Kota Parepare, Yusuf Lapanna, didampingi sejumlah legislator lainnya seperti Sappe, Indriasari Husni, Jusfari Genda, dan Amran Hamdani.
Dalam orasinya, perwakilan KMPB menyuarakan keprihatinan mendalam terhadap kondisi demokrasi nasional. Mereka menyoroti berbagai persoalan yang dirinci dalam laporan investigasi media nasional, termasuk revisi UU KPK, pelanggaran HAM, pembungkaman kebebasan pers, hingga indikasi politik dinasti.
“Kami hadir membawa suara rakyat, dari Parepare untuk Indonesia. Demokrasi harus diselamatkan, dan pemerintah harus kembali kepada amanat konstitusi,” ujar salah satu orator.
Orator lainnya, Rahman Saleh, secara tegas membacakan 11 poin tuntutan yang menjadi dasar aksi damai ini, antara lain:
Dukungan terhadap pernyataan sikap Purnawirawan TNI yang menyerukan reformasi dan konsolidasi kebangsaan;
Desakan kepada Presiden terpilih Prabowo Subianto untuk tidak terpengaruh oleh bayang-bayang pemerintahan sebelumnya dan konsisten menjalankan misi Asta Cita;
Permintaan penuntasan kasus-kasus hukum secara objektif oleh Polri, termasuk kasus Bambang Tri dan Gus Nur;
Apresiasi terhadap tokoh-tokoh yang berani menyuarakan dugaan pelanggaran hukum;
Penolakan terhadap praktik premanisme berkedok ormas;
Dukungan terhadap langkah Panglima TNI dalam membantu kejaksaan mengawal penegakan hukum di seluruh Indonesia.
Tak hanya itu, massa juga menyesalkan sikap diam sejumlah elite politik dan anggota DPR RI yang dinilai tidak responsif terhadap dinamika kebangsaan.
Merespons aspirasi tersebut, Yusuf Lapanna menyatakan komitmennya untuk menjadi penyambung suara rakyat.
“Insyaallah, tuntutan ini akan saya bawa langsung ke Jakarta sebagai bentuk penghormatan atas aspirasi yang disampaikan hari ini,” tegas Yusuf, yang disambut tepuk tangan dan yel-yel dari peserta aksi.
Aksi KMPB berlangsung damai dan kondusif hingga selesai, memperlihatkan bagaimana penyampaian pendapat bisa tetap kuat namun santun dalam bingkai demokrasi.
BERITA TERKAIT
-
Wakil Ketua DPRD Parepare: Kota Cinta dan Damai Harus Kita Jaga
-
Kenaikan PBB 800% di Parepare Ditunda, DPRD: Penundaan Bukan Jawaban
-
Wali Kota dan DPRD Parepare Sepakat Tetapkan LPJ APBD 2024 Jadi Perda
-
DPRD Parepare Sepakati Pembahasan Dua Ranperda Strategis di Luar Propemperda
-
Jaring Aspirasi Warga, Anggota DPRD Parepare Minta Pemkot Dukung Kesenian Daerah