Ratusan Kapal Vietnam Bebas Tangkap Ikan di Laut Natuna, Nelayan Minta Pemerintah Bertindak
Salah seorang nelayan Natuna, Hengki Aboi mengatakan keberadaan KIA Vietnam bukan puluhan, tapi ratusan kapal dengan bebas menangkap ikan di laut Natuna Utara menggunakan alat tangkap ikan tidak ramah lingkungan yang dilarang di Indonesia.

BUKAMATANEWS - Nelayan Natuna di Kepulauan Riau, merasa resah dengan keberadaan Kapal Ikan Asing (KIA) berbendera Vietnam yang bebas menangkap Ikan menggunakan pukat trawl di laut Natuna Utara pada Jumat (25/4).
Salah seorang nelayan Natuna, Hengki Aboi mengatakan keberadaan KIA Vietnam bukan puluhan, tapi ratusan kapal dengan bebas menangkap ikan di laut Natuna Utara menggunakan alat tangkap ikan tidak ramah lingkungan yang dilarang di Indonesia.
Dia meminta instansi yang memiliki kewenangan laut untuk melakukan patroli dan menangkap Kapal Ikan asing tersebut. Menurutnya, kapal pengawasan dari KKP dan Bakamla tidak hanya bersandar di pelabuhan, tapi harus ada pengawasan yang dilakukan di laut Natuna Utara.
"Itu bukan puluhan, ratusan kapal Vietnam. Jadi, tolonglah pemerintah terkait lebih perketat penjagaannya gitu, jangan kapal nyandar aja di pelabuhan, tapi kerjanya enggak ada," kata Hengki dilansir CNN, Minggu (27/4/25).
Lebih lanjut, dia mengatakan keberadaan ratusan KIA asing tersebut, mengganggu area tangkapan nelayan lokal hingga membuat hasil tangkapan nelayan jauh menurun.
Dia bahkan membandingkan era Menteri KKP Susi Pudjiastuti menjabat, keamanan laut Natuna Utara terjaga dari kapal-kapal ikan asing sehingga tangkapan nelayan setempat meningkat.
"Sekarang hasil tangkapan kami, baru pulang sepuluh hari kerja, kami cuma aduh, buat makan aja nggak dapat. Jadi, tolonglah seperti Menteri Susi dulu lah, keamanan di laut kami terjamin, hasil tangkapan kami meningkat," ujarnya.
Terpisah, Ketua DPD Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Provinsi Kepulauan Riau, Distrawandi mengatakan, meski beberapa waktu lalu pada Senin (14/4), PSDKP dan Bakamla menangkap dua unit KIA Vietnam, tapi nelayan masih menemui maraknya KIA tersebut bebas menangkap ikan menggunakan alat tangkap Trawl.
Dia meminta peran pemerintah dan penegak hukum di laut lebih gesit dalam mengawasi laut Natuna Utara dari Kapal Ikan Asing yang mengganggu nelayan tradisional setempat.
"Kami berharap peran pemerintah, peran penegak hukum dalam hal ini lebih gesit dan lebih giat lagi, untuk lakukan patroli rutin sehingga kapal-kapal tersebut bisa ditangkap," ujarnya, Jumat (25/4).
Dia menambahkan, HNSI Provinsi Kepri sudah sering menerima keluhan nelayan Natuna akibat keberadaan Kapal Ikan Asing bebas menangkap ikan di laut Natuna Utara.
"Maraknya, terjadi KIA Vietnam ditemukan Nelayan Natuna beberapa hari ini dan minggu ini," tutur dia.
Selain maraknya Kapal Ikan Asing berbendera Vietnam, nelayan Natuna juga mengaku pernah melihat keberadaan Kapal perang Asing lalu lalang di laut Natuna Utara.
News Feed
Kominfo Makassar Tingkatkan Kapasitas OPD Lewat Bimtek Arsitektur SPBE
23 Oktober 2025 19:40
Kurang dari 24 Jam, Polisi Berhasil Tangkap Pelaku Curanmor di Bontocani Bone
23 Oktober 2025 17:54
13.224 PPPK Kemenag Dilantik, Termuda Usia 20 Tahunan
23 Oktober 2025 17:47
