Kominfo Makassar Tingkatkan Kapasitas OPD Lewat Bimtek Arsitektur SPBE
23 Oktober 2025 19:40
Peristiwa ini berawal saat tembok kolam penampungan air setebal 50 sentimeter di pondok pesantren tersebut ambruk dan menimpa kamar mandi di bawahnya.
MAGELANG, BUKAMATANEWS - Empat santri Pondok Pesantren Modern Darussalam Gontor, Kampus 5 Darul Qiyam, Kecamatan Sawangan, Kabupaten Magelang, Jawa Timur, dilaporkan tewas akibat tertimpa tembok kolam penampungan air yang ambruk.
Adapun identitas empat santri yang meninggal dunia dalam insiden ini, masing-masing; Wildan (Surabaya), Reyfhan Hafidz (Tangerang), Bima Arya (Surabaya), Fadhil Hanafi (Depok).
Peristiwa ini berawal saat tembok kolam penampungan air setebal 50 sentimeter di pondok pesantren tersebut ambruk dan menimpa kamar mandi di bawahnya pada Jumat, 25 April 2025. Selain empat orang santri meninggal dunia, puluhan santri lainnya juga mengalami luka-luka.
Saat insiden terjadi atau sekitar 10.30 WIB, sejumlah santri tengah mandi dan menunggu giliran di kamar mandi yang berada tepat di bawah kolam. Seketika, kolam tersebut runtuh dan langsung menimpa kamar mandi serta menyebabkan sejumlah santri terjebak di bawah material beton.
Kemudian, pengurus pondok dan sejumlah santri segera memberikan pertolongan awal hingga menghubungi tim penyelamat.
Tim dari Basarnas, BPBD, dan relawan yang dihubungi pengurus pondok kemudian tiba di lokasi dan melakukan proses evakuasi. Namun menurut Koordinator Basarnas Unit Siaga SAR Borobudur, Basuki, penyelamatan tidak berjalan mudah karena kondisi lapangan sangat menyulitkan.
"Tebalnya fondasi yang menimpa tembok kamar mandi cukup mempersulit kami evakuasi juga dengan celah ruangan yang sempit,” ujarnya, Sabtu, 26 April 2025.
Oleh karena itu, kata Basuki, proses evakuasi berlangsung 13 Jam dan dinyatakan selesai pada pukul 23.30 WIB.
Basuki menuturkan, dalam proses evakuasi sebanyak 24 santri berhasil diselamatkan dan langsung dilarikan ke RSUD Merah Putih untuk mendapat perawatan medis.
Terpisah, Direktur RSUD Merah Putih, Leli Puspitowati, mengungkapkan, ada 16 orang menjalani rawat jalan, 3 orang dirawat inap, 1 orang dirujuk karena patah tulang, dan 1 orang lainnya masih dalam pemeriksaan.
"Yang meninggal rata-rata karena terimpit fondasi dan mengalami fraktur di organ-organ vital," kata Basuki. (*)
23 Oktober 2025 19:40
23 Oktober 2025 17:54
23 Oktober 2025 17:47
23 Oktober 2025 10:30
23 Oktober 2025 10:56
23 Oktober 2025 11:45
23 Oktober 2025 12:51