Dewi Yuliani
Dewi Yuliani

Selasa, 15 April 2025 20:36

Kurang lebih tiga hari upaya pencarian terhadap korban tenggelam bernama Muh Risal (21) seorang petani yang hilang terbawa arus  di Sungai Walanae, Kecamatan Lamuru, Kabupaten Soppeng, akhirnya membuahkan hasil.
Kurang lebih tiga hari upaya pencarian terhadap korban tenggelam bernama Muh Risal (21) seorang petani yang hilang terbawa arus di Sungai Walanae, Kecamatan Lamuru, Kabupaten Soppeng, akhirnya membuahkan hasil.

Tiga Hari Hilang di Sungai Walanae, Petani Jagung di Soppeng Ditemukan Tewas

Berdasarkan informasi, sebelum dinyatakan hilang, korban awalnya hendak mengambil alat pertanian yang tertinggal di kebunnya dengan melewati sungai.

SOPPENG, BUKAMATANEWS - Kurang lebih tiga hari upaya pencarian terhadap korban tenggelam bernama Muh Risal (21) seorang petani yang hilang terbawa arus di Sungai Walanae, Kecamatan Lamuru, Kabupaten Soppeng, akhirnya membuahkan hasil.

Tim SAR gabungan akhirnya menemukan korban sudah dalam kondisi tidak bernyawa setelah dilakukan penyisiran menggunakan perahu karet, pada Selasa, 15 April 2025.

"Korban ditemukan dalam keadaan meninggal dunia dengan posisi mengapung, sekitar 12 kilometer dari lokasi diketahui terjatuhnya korban," kata Kepala Seksi Operasi dan Siaga (Kasi Ops) Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Kelas A Makassar, Andi Sultan.

Sultan juga menghimbau kepada seluruh masyarakat untuk waspada dan berhati-hati saat beraktifitas di sungai ataupun di kawasan perairan lainnya.

"Dengan kondisi cuaca saat ini. Karena sering terjadi hujan sehingga akan mengakibatkan arus sungai tiba-tiba menjadi deras. Oleh karena itu, tetaplah berhati-hati jika sedang berada di pesisir sungai ataupun di pantai, sehingga akan mengurangi kejadian seperti ini," ucap Sultan.

Sultan mengungkapkan, informasi hilangnya korban pertama dilaporkan oleh kepala desa setempat pada Minggu, 13 April 2025.

"Pada pencarian ini tim SAR dibagi menjadi dua tim, dengan masing-masing tim menyusuri sisi kiri dan sisi kanan sungai menggunakan perahu karet," ungkapnya.

Kata Sultan, beberapa kendala memang didapatkan dalam proses pencarian selama kurang lebih tiga hari itu. Termasuk arus sungai yang kadang tiba-tiba deras dan cuaca ekstrim.

"Arus sungai tidak dapat diprediksi, kita tidak tahu kapan ia deras dan kapan ia tenang," tutup dia.

Berdasarkan informasi, sebelum dinyatakan hilang, korban awalnya hendak mengambil alat pertanian yang tertinggal di kebunnya dengan melewati sungai.

Namun karena tidak kuat menahan derasnya arus, maka korban terseret dan diperkirakan tenggelam. Naasnya, kejadian ini disaksikan sendiri oleh istri korban yang langsung melaporkan ke pemerintah setempat. (*)

#Basarnas #Tim Sar Gabungan #Petani tenggelam di sungai walanae