MAKASSAR, BUKAMATANEWS - Tuduhan keji yang beredar terhadap Menteri Agama Republik Indonesia, Prof. Dr. KH. Nasaruddin Umar, menuai kecaman dari berbagai pihak, termasuk alumni Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kota Makassar. Dua mantan Ketua Cabang PMII Kota Makassar, Raisuljaiz dan Faisal Amir, mengecam keras penyebaran fitnah tersebut dan menegaskan bahwa mereka siap membela nama baik sang Menteri Agama.
Raisuljaiz, yang pernah menjabat sebagai Ketua Cabang PMII Makassar periode 2002-2003, menegaskan bahwa tuduhan tersebut sangat merugikan dan tidak bisa dibiarkan begitu saja.
"Ini adalah fitnah yang keji terhadap senior kami, Ayahanda Prof. Dr. KH. Nasaruddin Umar. Meskipun ada permintaan maaf, dampaknya sudah meluas ke media mainstream dan media sosial. Ini harus diselesaikan melalui jalur hukum agar menjadi pelajaran bagi yang lain," ujarnya.
Senada dengan itu, Faisal Amir, mantan Ketua PMII Makassar periode 2000-2001, menegaskan bahwa mereka akan pasang badan demi membela kehormatan Prof. Nasaruddin Umar. "Kami tahu siapa beliau. Beliau adalah teladan dan panutan kami. Jangan coba-coba memfitnah beliau. Kami siap berhadapan dengan siapa pun yang berani mengulangi fitnah ini," tegas Faisal.
Sebagai alumni PMII, mereka merasa memiliki tanggung jawab untuk menjaga kehormatan sang Menteri Agama yang juga merupakan tokoh penting di Nahdlatul Ulama (NU).
"Kami tidak akan tinggal diam jika ada yang mencoba mencoreng nama baik beliau. Jangan membuat gaduh dengan menyebarkan fitnah. Kami siap menghadapi siapa saja demi membela kehormatan pembina kami," tutupnya. (*)
BERITA TERKAIT
-
Menag Kick Off Program Pemberdayaan Masyarakat Berbasis Zakat dan Wakaf di Maros
-
Menag Soroti Dampak Perang dan Kerusakan Iklim di Pembukaan MQK Internasional
-
Menteri Agama di Maulid Akbar Tarekat Khalwatiyah Samman, Ajak Cinta Negeri dan Hindari Fitnah
-
Menag Nasaruddin Umar Kunjungi Rumah Duka Korban Meninggal Akibat Kebakaran Gedung DPRD Makassar
-
Menag Minta UIN Alauddin dan Kanwil Kemenag Sulsel Jadi Lokomotif Peradaban Ilmu Pengetahuan Islam Modern