
Dokter Fadli Ananda Tegaskan Pentingnya Edukasi Kalangan Ibu-ibu dalam Pencegahan Stunting
Melalui seminar ini, diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pencegahan stunting sejak dini.
MAKASSAR, BUKAMATANEWS - Dokter spesialis kandungan, dr Fadli Ananda SpOg MKes, menegaskan pentingnya edukasi bagi ibu-ibu dalam pencegahan stunting. Salah satu hal yang ditekankan adalah perencanaan kehamilan yang baik.
Hal tersebut disampaikan Dokter Fadli Ananda di hadapan para Pengurus dan Kader PKK Kabupaten Kota se Sulsel, yang mengikuti seminar bertajuk Pencegahan Stunting, yang berlangsung di Aula Tudang Sipulung, Rumah Jabatan Gubernur Sulsel, kemarin, Minggu, 16 Februari 2025 lalu.
Dokter Fadli Ananda mengungkapkan, dirinya masih banyak menemukan ibu-ibu yang mengalami kehamilan berulang hingga enam atau tujuh kali. Padahal, ini merupakan faktor risiko tinggi yang dapat berdampak pada kesehatan ibu dan anak.
"Oleh karena itu, edukasi mengenai pentingnya perencanaan kehamilan dan pemantauan kehamilan secara rutin sangatlah diperlukan," ungkapnya.
Dokter Fadli Ananda yang juga merupakan Sekretaris Komisi E DPRD Sulsel ini juga mengingatkan pentingnya pemeriksaan antenatal care (ANC) minimal empat kali selama kehamilan. Serta memastikan ibu hamil mendapatkan asupan gizi yang cukup untuk mendukung tumbuh kembang janin.
"Jangan anggap enteng kehamilan. Pastikan pemeriksaan rutin dilakukan minimal empat kali selama kehamilan, yaitu satu kali di trimester pertama, satu kali di trimester kedua, dan dua kali di trimester ketiga," pesannya.
Untuk diketahui, seminar ini diselenggarakan Tim Penggerak PKK Provinsi Sulsel bersama Bunda PAUD Sulsel secara hybrid. Selain Dokter Fadli Ananda, hadir sebagai pembicara pada seminar ini
Pj Ketua TP PKK Sulsel yang juga merupakan Dokter Spesialis Anak, dr. Andi Indriaty Syaiful; serta Dokter Spesialis Anak Konsultan Tumbuh Kembang Pediatri Sosial, dr. Martira Maddepungeng.
Melalui seminar ini, diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pencegahan stunting sejak dini. Dengan melibatkan berbagai pihak, termasuk keluarga, tenaga kesehatan, dan kader PKK, diharapkan angka stunting di Sulsel dapat ditekan secara signifikan. (*)