Redaksi
Redaksi

Kamis, 13 Februari 2025 09:57

Muhammadiyah Tetapkan 1 Ramadan 2025 Jatuh pada 1 Maret

Muhammadiyah Tetapkan 1 Ramadan 2025 Jatuh pada 1 Maret

"1 Ramadhan jatuh pada 1 Maret 2025. Sementara Idul Fitri jatuh pada Senin, 31 Maret 2025. Adapun Idul Adha, yakni 10 Dzulhijjah, jatuh pada Jumat, 6 Juni 2025," kata Haedar,

BUKAMATA – Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah resmi menetapkan bahwa awal Ramadhan 1446 Hijriah jatuh pada Sabtu, 1 Maret 2025. Penetapan ini didasarkan pada metode hisab hakiki wujudul hilal yang digunakan oleh Muhammadiyah.

Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir, menjelaskan bahwa selain awal puasa, Muhammadiyah juga telah menetapkan tanggal Idul Fitri dan Idul Adha.

"1 Ramadhan jatuh pada 1 Maret 2025. Sementara Idul Fitri jatuh pada Senin, 31 Maret 2025. Adapun Idul Adha, yakni 10 Dzulhijjah, jatuh pada Jumat, 6 Juni 2025," kata Haedar, Rabu 12 Februari 2025.

Haedar menyebut bahwa perbedaan dalam penentuan awal Ramadhan dengan organisasi Islam lain atau pemerintah merupakan hal yang wajar. Ia menegaskan pentingnya sikap toleransi dalam menyikapi perbedaan ini.

"Boleh jadi nanti ada perbedaan-perbedaan dengan berbagai pihak, itu hal yang perlu kita kedepankan toleransi. Kita sudah sering terbiasa dengan perbedaan ini, dan saya yakin kita semakin matang serta dewasa dalam menyikapinya," ujarnya.

Ia juga mengajak masyarakat untuk lebih fokus pada substansi ibadah puasa dibandingkan dengan perbedaan dalam penetapan awal Ramadhan.

Kalender Islam Global

PP Muhammadiyah saat ini tengah memperjuangkan penerapan kalender Islam global tunggal, yang tidak hanya diusulkan di Indonesia, tetapi juga di tingkat internasional. Muhammadiyah menargetkan sosialisasi kalender ini mulai tahun depan.

"Kita mencoba mensosialisasikan, targetnya mulai tahun depan. PP Muhammadiyah akan melakukan sosialisasi baik di dalam negeri maupun luar negeri," jelas Haedar.

Untuk mewujudkan hal ini, Muhammadiyah akan membentuk tim yang bertugas menjalin komunikasi dengan berbagai pihak, baik di dalam negeri maupun di luar negeri.

Menurut Haedar, gagasan kalender Islam global tunggal ini bukan hanya inisiatif Muhammadiyah, tetapi juga merupakan hasil pertemuan para cendekiawan Muslim di Turki pada 2017.

"Kita merujuk pada pertemuan di Turki 2017. Hasil dari pertemuan itu, Muhammadiyah mengajak semua pihak untuk merujuk pada kalender global tunggal yang bisa disepakati bersama," pungkasnya.

Berita Populer