Redaksi
Redaksi

Selasa, 11 Februari 2025 21:35

Politeknik Pariwisata Gelar Kuliah Umum Besar, Bahas Wisata Bahari dan Wellness Tourism Berkelanjutan

Politeknik Pariwisata Gelar Kuliah Umum Besar, Bahas Wisata Bahari dan Wellness Tourism Berkelanjutan

Pariwisata berkelanjutan tidak hanya mendorong pertumbuhan ekonomi, tetapi juga menjaga kelestarian lingkungan dan kesejahteraan sosial budaya

MAKASSAR, BUKMATANEWS - Lebih dari 6.000 peserta mengikuti Kuliah Umum Semester Genap Tahun Akademik 2024/2025 yang diselenggarakan oleh Politeknik Pariwisata (Poltekpar) di bawah Kementerian Pariwisata RI. Acara hybrid ini dipusatkan di Poltekpar Makassar dan diikuti oleh enam kampus Poltekpar lainnya, yaitu Medan, Palembang, NHI Bandung, Bali, Makassar, dan Lombok.

Menteri Pariwisata RI, Ibu Widiyanti Putri Wardhana, hadir secara daring untuk menyampaikan pentingnya pariwisata berkelanjutan sebagai strategi nasional. “Pariwisata berkelanjutan tidak hanya mendorong pertumbuhan ekonomi, tetapi juga menjaga kelestarian lingkungan dan kesejahteraan sosial budaya,” tegasnya. Ia menekankan potensi besar wisata bahari dan wellness tourism dalam menciptakan ekosistem pariwisata yang tangguh dan berdaya saing.

Kuliah umum ini juga mengusung konsep Blue, Green, and Circular Economy (BGCE) sebagai strategi utama pengembangan pariwisata nasional dalam RPJMN 2025–2029. Konsep ini menggabungkan konservasi lingkungan laut (blue economy), pengelolaan sumber daya berkelanjutan (green economy), dan efisiensi penggunaan sumber daya melalui pengurangan limbah (circular economy).

Sesi menarik diisi oleh Bapak Dedy Irfan Bachri, General Manager Maros-Pangkep UNESCO Global Geopark, yang memaparkan potensi geopark sebagai destinasi wisata geologi kelas dunia. “Geopark bukan hanya tentang konservasi alam, tetapi juga pemberdayaan ekonomi masyarakat lokal melalui pariwisata yang bertanggung jawab,” jelasnya.

Tren wellness tourism juga menjadi sorotan, dengan pembahasan mendalam oleh Ibu dr. Andi Adriana Rumpang, Puteri Indonesia Sulawesi Selatan 2025. Menurutnya, wellness tourism mencakup ekowisata kesehatan, mindful travel, hingga terapi tradisional berbasis kearifan lokal. “Sulawesi Selatan memiliki potensi besar sebagai destinasi wellness tourism,” ungkapnya.

Acara ditutup dengan diskusi interaktif yang melibatkan mahasiswa Poltekpar dari berbagai daerah, menjadi ajang berbagi ide dan strategi menghadapi tantangan pengembangan pariwisata berkelanjutan. Dengan total 6.348 peserta, termasuk 4.203 peserta daring melalui YouTube, kuliah umum ini menegaskan komitmen Kementerian Pariwisata dalam menciptakan pariwisata Indonesia yang inovatif, berkelanjutan, dan berdaya saing global.

 

#Poltekpar Makassar