Redaksi : Senin, 03 Februari 2025 10:55

BUKAMATA - Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Kesehatan (Kemenkes) akan meluncurkan program skrining kesehatan mental gratis untuk seluruh rakyat Indonesia mulai Februari 2025.

Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin, menyebutkan bahwa program ini menjadi yang terbesar di Indonesia dengan target mencakup 280 juta penduduk.

"Ini adalah program terbesar dari Kemenkes, bahkan mungkin dari pemerintah. Cakupannya sangat luas, sampai 280 juta jiwa. Tanggal resmi dimulainya akan kami diskusikan dulu dengan Bapak Presiden Prabowo Subianto," ujar Budi di Jakarta

Untuk mendukung program ini, pemerintah telah menyiapkan 10.000 puskesmas dan 15.000 klinik swasta yang tersebar di seluruh Indonesia. Skrining ini ditargetkan untuk dua kelompok, yaitu usia sekolah dan non-usia sekolah.

Untuk anak usia sekolah, pemeriksaan akan dilakukan di sekolah setiap awal tahun ajaran baru. Sementara untuk warga non-usia sekolah, pendaftaran bisa dilakukan melalui aplikasi SATUSEHAT yang dikelola Kemenkes.

"Masyarakat bisa mendaftar lewat aplikasi SATUSEHAT, memilih puskesmas atau klinik terdekat, dan menjadwalkan pemeriksaan. Hasilnya juga akan dikirim secara digital lewat aplikasi," jelas Budi.

Pemeriksaan dijadwalkan berdasarkan bulan ulang tahun setiap individu ditambah satu bulan. Sebagai contoh, warga yang lahir Januari, Februari, atau Maret bisa melakukan pemeriksaan hingga April.

Cegah Krisis Kesehatan Mental

Alasan utama pelaksanaan program ini adalah meningkatnya kasus kesehatan mental di Indonesia, terutama di kalangan remaja. Berdasarkan data Indonesia-National Adolescent Mental Health Survey (I-NAMHS) 2022, 34,9% remaja Indonesia mengalami masalah kesehatan mental dalam 12 bulan terakhir, namun hanya 2,6% yang pernah mengakses layanan kesehatan jiwa.

"Kami ingin memastikan masyarakat mengetahui kondisi kesehatan mentalnya sejak dini. Skrining ini bertujuan mendeteksi adanya indikasi gangguan mental agar bisa ditangani lebih lanjut," kata Budi.

Program ini dianggap lebih besar dibandingkan program vaksinasi Covid-19, yang sebelumnya mencakup sekitar 200 juta jiwa. Dengan cakupan nasional dan koordinasi yang melibatkan semua kepala daerah, pemerintah berharap program ini dapat memberikan dampak signifikan dalam meningkatkan kesehatan mental masyarakat.

Masyarakat diimbau untuk segera mengunduh aplikasi SATUSEHAT guna memanfaatkan layanan ini. Kemenkes juga terus berkoordinasi dengan pemerintah daerah untuk memastikan kelancaran pelaksanaan program yang digadang-gadang menjadi langkah monumental dalam sektor kesehatan di Indonesia.