Redaksi
Redaksi

Kamis, 26 Desember 2024 22:31

INT
INT

Indonesia Perlu Langkah Strategis untuk Tingkatkan Daya Saing Pariwisata Global

Ekonom Masyita Crystallin menyayangkan pencapaian ini, mengingat Indonesia memiliki potensi luar biasa di sektor pariwisata.

BUKAMATANEWSPariwisata Indonesia masih harus bekerja keras untuk mengejar ketertinggalan dari negara-negara lain di panggung global. Berdasarkan laporan terbaru Travel & Tourism Development Index (TTDI) 2024 oleh World Economic Forum, Indonesia menduduki peringkat ke-22 dari 119 negara.

Laporan tersebut menunjukkan bahwa Indonesia tertinggal dibandingkan negara-negara maju seperti Amerika Serikat yang berada di peringkat pertama, Jepang di posisi ketiga, dan China di urutan kedelapan.

Ekonom Masyita Crystallin menyayangkan pencapaian ini, mengingat Indonesia memiliki potensi luar biasa di sektor pariwisata. "Dengan geografis, keberagaman sosial, dan budaya yang luar biasa, Indonesia memiliki peluang besar untuk menjadi destinasi wisata unggulan dunia," ungkapnya dalam keterangan tertulis, Kamis (26/12).

Namun, Masyita menyoroti lima tantangan utama yang perlu diatasi untuk memperkuat daya saing pariwisata Indonesia:

Infrastruktur Belum Memadai
Sebagai negara kepulauan, Indonesia membutuhkan konektivitas antar daerah yang mumpuni. Saat ini, fasilitas transportasi udara, pelabuhan, dan darat masih jauh tertinggal dari negara pesaing, meskipun daya saing harga cukup baik. Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan mayoritas wisatawan mancanegara (72%) masuk melalui jalur udara.
“Kita harus membangun infrastruktur yang mendukung pariwisata secara menyeluruh, baik di pusat maupun daerah, agar konektivitas lebih terintegrasi,” tegas Masyita.

Kurangnya Inovasi pada Layanan Wisata
Indonesia kaya akan keindahan alam dan budaya, namun inovasi untuk mengemas daya tarik ini secara modern masih kurang. Narasi yang kuat tentang budaya dan keunikan lokal perlu dikembangkan lebih lanjut untuk menarik perhatian wisatawan global.

Minimnya Upaya Keberlanjutan
Keberlanjutan menjadi tantangan besar bagi sektor pariwisata. Pengelolaan sampah dan konservasi lingkungan masih menjadi isu yang memengaruhi citra Indonesia sebagai destinasi wisata ramah lingkungan.

Peningkatan Lingkungan Pendukung Pariwisata
Faktor keamanan, kesehatan, dan higienitas menjadi perhatian utama wisatawan, terutama yang berasal dari negara maju seperti Eropa dan Amerika Utara. "Kita perlu memastikan destinasi wisata di Indonesia aman dan nyaman dengan fasilitas kesehatan yang memadai," tambahnya.

Kurangnya Optimalisasi Teknologi Digital
Promosi digital dan manajemen informasi destinasi wisata masih belum maksimal. Wisatawan asing sering menghadapi kesulitan menemukan informasi yang akurat tentang destinasi di Indonesia.

Sebagai bagian dari Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN), pemerintah telah menetapkan visi untuk menjadikan Indonesia sebagai destinasi wisata dunia yang berkelanjutan. Strategi seperti peningkatan konektivitas, diversifikasi produk wisata, dan pengembangan sumber daya manusia serta UMKM pariwisata mulai dirancang untuk mencapai tujuan tersebut.

"Jika tantangan ini dapat diatasi dengan pendekatan yang terintegrasi dan komitmen kuat, pariwisata Indonesia memiliki potensi besar untuk menjadi motor penggerak ekonomi nasional dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat," tutup Masyita.

#Pariwisata Indonesia

Berita Populer