5,7 Juta Konten Diblokir Kemkomdigi, Transaksi Judi Online Turun Drastis
22 Januari 2025 23:32
Dalam kegiatan wirausaha itu, ada tiga yang menjadi usaha utama diantaranya yakni jual-beli kendaraan bermotor.
MAKASSAR, BUKAMATA - Kepolisian Daerah (Polda) Sulawesi Selatan (Sulsel) berkomitmen memberdayakan dan meningkatkan kemampuan wirausaha para eks narapidana terorisme (Napiter).
Upaya tersebut dilakukan guna meningkatkan kepercayaan diri para mantan narapidana itu agar dapat diterima di kalangan masyarakat pada umumnya.
Berbagai kegiatan pun dibuat oleh para eks napiter tersebut, termasuk mendirikan yayasan yang menaungi puluhan eks napiter. Dalam kegiatan sosialisasi itu dihadiri oleh Kapolda Sulsel Irjen Pol Yudhiawan, Ketua MUI Sulsel Prof KH. Najamuddin, Ketua Yayasan Rumah Moderasi Makassar Suryadi Mas'ud dan Kapolrestabes Makassar Kombes Pol Mokhamad Ngajib.
Hadir pula Pejabat Utama (PJU) Polda Sulsel, diantaranya Dirintelkam Polda Sulsel Kombes Pol Hajat Mabrur Bujangga, Kabid Propam Polda Sulsel Kombes Pol Zulham Effendi.
Kapolda Sulsel Irjen Pol Yudhiawan Wibisono mengatakan, dalam mendorong kegiatan tersebut pihaknya harus bekerja sama dengan seluruh stakeholder hingga masyarakat.
"Itu memberikan istilahnya tempat usaha, yaitu tempatnya di dekat Polsek Tallo, di sana ada tempat usaha mereka. Kemudian selama di Lapas memang dilatih agar ketika nanti keluar bisa berwirausaha. Bukan dilepas begitu saja, tetapi juga harus bersinergi. Kami membina untuk berubah menjadi lebih baik lagi," ucapnya.
Yudhiawan pun berkomitmen agar terus memberikan support terhadap para eks napiter agar bisa diterima oleh masyarakat.
"Kalau Polda supportnya tempat usaha, tempat usaha yang masih wilayah asetnya Polri. Kami berharap bantuan nanti dari pemerintah daerah baik kota maupun provensi untuk berkesinambungan," ungkapnya.
Sementara, Ketua Yayasan Rumah Moderasi Makassar, Suryadi Mas'ud mengatakan, dalam yayasan yang baru berdiri sekitar setahun itu memiliki anggota sebanyak puluhan napiter mulai dari jaringan ISIS dan JAD.
"Jumlah anggota kami ada sekitar 80 orang yang semuanya adalah mantan napiter, mereka banyak yang terlibat di Bom Katedral dan Kasus Villa Mutiara, kami dari JAD atau ISIS," ungkap Suryadi.
Dalam kegiatan wirausaha itu, ada tiga yang menjadi usaha utama diantaranya yakni jual-beli kendaraan bermotor.
"Kalau kegiatan kami ada tiga yang utama. Kami membina anak-anak kami mantan napiter dan anak-anak kurang mampu yang ada di sekitar kami. Ketiga, itu adalah ekonomi. Sekarang sudah ada kurang lebih UMKM yang ada di yayasan kami. Jenisnya ada yang warung, jual-beli motor bekas, bengkel las, dan banyak lagi," tutupnya. (*)
22 Januari 2025 23:32
22 Januari 2025 23:10
22 Januari 2025 22:05
22 Januari 2025 21:36