Dewi Yuliani
Dewi Yuliani

Kamis, 28 November 2024 14:53

Ist
Ist

Sulsel Capai Kerawanan Terendah Kedua, Pengamat: Kepemimpinan Prof Zudan Redam Potensi Konflik Pilkada Serentak

Sulsel telah menunjukkan bahwa koordinasi yang baik dan kerja keras semua pihak dapat menciptakan suasana demokrasi yang damai. Ini harus diapresiasi dan bisa menjadi model bagi daerah lain.

MAKASSAR, BUKAMATA – Hari pencoblosan Pilkada Serentak 2024 di Provinsi Sulawesi Selatan berlangsung lancar dan aman pada Rabu, 27 November 2024. Proses pencoblosan hingga penghitungan suara di tingkat Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) telah selesai tanpa hambatan.

Hal ini terungkap dalam rapat koordinasi Tim Desk Pilkada Sulsel bersama pemerintah kabupaten/kota. Kondusifitas ini diharapkan terus terjaga hingga proses rekapitulasi suara selesai.

Pengamat politik Universitas Hasanuddin, Prof Armin Arsyad, mengapresiasi sinergi antara penyelenggara Pilkada, Forkopimda Sulsel, dan semua pihak terkait. Menurutnya, koordinasi yang baik di bawah kepemimpinan Penjabat Gubernur Sulsel, Prof Zudan Arif Fakrulloh, berhasil mencegah potensi konflik.

"Kerjasama Forkopimda Sulsel di bawah kepemimpinan Prof Zudan Arif Fakrulloh berjalan seiring dan sejalan dengan penyelenggara, sehingga potensi konflik dapat dihindari," ujar Prof Armin.

Sebagai informasi, Bawaslu RI mencatat Sulawesi Selatan tercatat sebagai provinsi teraman kedua di Indonesia dalam pelaksanaan Pemilu Legislatif dan Pemilu Presiden 2024. Sulsel dalam indeks kerawanan pemilu 2024 masuk dalam kategori kerawanan rendah dengan nilai 10,20. Nilai ini berada di peringkat kedua setelah Bengkulu kerawanan terendah dengan nilai 3,79.

Prof Armin menambahkan, pendekatan preventif dan persuasif yang dilakukan Prof Zudan sejak jauh hari menjadi kunci meredam potensi konflik di lapangan. Sosialisasi yang masif, pendekatan dialogis dengan masyarakat, hingga penguatan pengamanan di titik rawan konflik menjadi strategi yang efektif dalam menjaga stabilitas.

"Sulsel telah menunjukkan bahwa koordinasi yang baik dan kerja keras semua pihak dapat menciptakan suasana demokrasi yang damai. Ini harus diapresiasi dan bisa menjadi model bagi daerah lain,” pungkasnya.

Satu hal, lanjutnya, Prof Zudan mampu melakukan dan menerapkan cooling system dengan baik di Sulsel. Ragam kegiatan tang menghibur dan perhatian masyarakat tidak hanya fokus pada pilkada serentak atau urusan politik lainnya.

Prof Zudan mampu menerapkan cooling System dengan baik di Sulsel. Potensi gesekan itu bahkan hilang,” ujar Prof Armin Arsyad.

Kepemimpinan Prof Zudan di Sulsel, lanjutnya, juga mampu mengkonsolidasi seluruh stakeholder, khususnya Forkopimda di Sulsel dan kabupaten kota. “Sehingga, seluruh potensi potensi kerawanan tinggi itu bisa diredam menjadi potensi kerawanan rendah,” ujar Prof Armin.

(*)

#Pemprov Sulsel #Prof Zudan #Pilkada Serentak #Indeks kerawanan pemilu

Berita Populer