Kemnaker : Pengusaha Wajib Bayar Lembur Pekerja yang Masuk di Hari Libur Nasional
13 Desember 2024 07:42
Gerakan dari masyarakat biasa untuk masyarakat biasa ini terjadi di semua desa di Kabupaten Luwu Timur. Juru bicara Ibas - Puspa, Ittong Sulle, mengaku bersyukur dengan banyaknya dukungan yang muncul dari masyarakat.
LUTIM, BUKAMATA - Warga Kabupaten Luwu Timur (Lutim) ramai-ramai memasang spanduk bertuliskan Dukung Masyarakat Biasa di Pilkada Lutim. Spanduk dibuat sederhana, menggunakan kain putih.
Gerakan ini sangat massif, dan didominasi oleh kalangan ibu-ibu. Kunjungan isteri petahana Bupati Lutim, Sufriaty Budiman, ke posko pemenangan Irwan Bachri Syam - Puspawati Husler (Ibas - Puspa) beberapa waktu lalu, diduga menjadi pemicunya.
Ketika itu, Sufriaty menyebut dirinya sebagai Ibu Bupati, sehingga bebas menemui warga, termasuk yang ada di posko tersebut. Berbeda dengan yang lainnya (kandidat lain), yang hanya masyarakat biasa.
Hal ini kemudian viral di sosial media, dan menimbulkan pro dan kontra. Sebagian besar menganggap aksi Sufriaty Budiman tersebut sebagai bentuk kesombongan.
"Kami dari ibu-ibu yang ada di Desa Tadulako sudah membuat baliho, masyarakat biasa menuju kemenangan, sebagai bentuk dukungan kami kepada Calon Bupati Bapak Irwan Bachri Syam bersama Ibu Puspa, sebagai calon pemimpin dari kalangan masyarakat biasa kepada kami masyarakat biasa," ujar salah seorang warga di video tersebut, yang belakangan diketahui bernama Mama Rinol.
Senada disampaikan Taeni, dari Desa Bayondo.
"Kami masyarakat biasa di Desa Bayondo sengaja membuat baliho untuk mendukung kemenangan Ibas - Puspa, yang juga masyarakat biasa di pemilihan bupati dan wakil bupati. Dari masyarakat biasa untuk masyarakat biasa," ucapnya.
Gerakan dari masyarakat biasa untuk masyarakat biasa ini terjadi di semua desa di Kabupaten Luwu Timur. Juru bicara Ibas - Puspa, Ittong Sulle, mengaku bersyukur dengan banyaknya dukungan yang muncul dari masyarakat.
"Kami patut bersyukur dengan segala bentuk dukungan dari masyarakat, fenomena masyarakat biasa ini adalah sesuatu yang baik bagi perkembangan demokrasi Luwu Timur," ujarnya, Sabtu, 2 November 2024.
"Artinya, Pemilihan Kepala Daerah bukan hanya kepentingan elit saja tapi ada kesadaran politik dari masyarakat bahwa dengan memilih pemimpin yang tepat akan berdampak ke kehidupan sehari-hari mereka. Ini juga berarti, program yang kami tawarkan sangat rasional bagi masyarakat dan sesuai kebutuhan mereka," terang Ittong. (*)
13 Desember 2024 07:42
13 Desember 2024 07:37
12 Desember 2024 22:24
12 Desember 2024 22:13
13 Desember 2024 07:42
13 Desember 2024 07:37