BUKAMATA, MAKASSAR - Dosen Teknologi Produksi Ternak Fakultas Vokasi Universitas Hasanuddin menggelar program Inovokasi tahun 2024 mengenai penerapan teknologi reproduksi sapi potong peternakan rakyat di Kelompok Tanj Makmur Sejahtra desa Teluk Kampe, Kecamatan Pasimasunggu, Kepulauan Selayar pada Jumat, (4/10/24).
Dalam kegiatan itu, digelar pelaksanaan Program Inovasi Kreatif untuk mitra Vokasi (INOVOKASI) tahun 2024, dengan topik Focus Group Discussion (FGD) mengenai Penerapan Teknologi Reproduksi Sapi Potong Pada Peternakan Rakyat di Kelompok Tani Makmur Sejahtera.
Kegiatan dipimpin Hasrin, S.Pt., M.Si sebagi Ketua program inovasi kreatif untuk mitra Vokasi (Inovokasi) tahun 2024.
Hasri mengatakan, program ini dirancang untuk mengatasi permasalahan yang dihadapi oleh peternak (Kelompk tani makmur sejahtra).
"Kami melakukan Focus Group Discussion dengan kelompok tersebut untuk mengidentifikasi permaslahan dan merumuskan solusi yang tepat guna,”kata Hasrin.
Selain itu, kata Hasrin, kegiatan ini tidak hanya pada tahap Focus Group Discussion (FGD) saja, tapi juga akan dilakukan Pelatihan petugas teknologi inseminasi buatan secara mandiri, pembentukan dan pelatihan petugas kesehatan hewan mandiri atau swadaya.
"Pelatihan manajemen penggemukan induk bunting dan teknologi pengolahan pakan berbasis bahan baku lokal untuk induk bunting,"tambahnya.
Tujuannya, sebagai pengembangan kemampuan dan keterampilan teknologi insemiasi buatan, petugas kesehatan secara mandiri, manajeman penggemukan induk bunting dan teknologi pengolahan pakan berbasis bahan baku lokal.
"Program ini diharapkan dapat memberikan manfaat jangka panjang bagi mitra, tidak hanya dalam meningkatkan produksi ternak tetapi juga dalam memastikan harmonisasi antara berbagai kegiatan ekonomi di pada anggota kelompok,"kata Hasrin.
Sementara itu, Ketua kelompok Tani Makmur Sejahtra, Abd Wahid mengatakan kegiatan ini sangat penting, mengingat sistem pemeliharaan ternak sapi dikelompok kami masih sangat tradisional sehingga berbagai persoalan yang kami hadapi serti seringnya terjadi gangguan reproduksi, perkawinan sedara serta persoalan mengenai pakan.
"Kelompok kami juga memerlukan pelatihan secara intensif mengenai penanganan kesehatan dan gangguan reprodisi karena masih terbatasnya tenaga kesehatan dari pemerintah daerah,"pungkasnya.
BERITA TERKAIT
-
Roadshow THRIVE Talenta Digital Indonesia di Makassar, Telkomsel Ajak Mahasiswa Unhas Siap Hadapi Era Digital
-
Disertasi Andi Widya Warsa Bongkar Lemahnya Komunikasi di Liga Indonesia, Raih Gelar Doktor Pertama Bidang Sepak Bola
-
Rektor Unhas Lantik 48 Pejabat Baru, Serahkan SK Profesor dan Sambut Dosen Lulusan Doktor
-
Pusat Kolaborasi Riset Mikroba Karst Unhas Gelar Pelatihan Pengolahan Jamur di Parepare
-
Gandeng Unhas, Bapenda Makassar Manfaatkan Data Survei untuk Pacu Kualitas Pelayanan