JAKARTA, BUKAMATA - Eskalasi konflik Hizbullah-Israel di Lebanon terus terjadi. Namun, sebagian besar Warga Negara Indonesia (WNI) memilih tetap tinggal di Lebanon.
Direktur Perlindungan WNI Kementrian Luar Negeri (Kemenlu) RI, Judha Nugraha, mengatakan, saat ini 159 WNI diketahui masih berada di Lebanon. Sejak penetapan Siaga I, Kemenlu dan KBRI Beirut telah memfasilitasi evakuasi WNI sebanyak 25 orang.
"Mayoritas lainnya memilih tetap tinggal karena alasan pribadi dan mereka mayoritas adalah mahasiswa dan WNI yang menikah dengan warga setempat,” kata Judha dalam pesan tertulis, Rabu, 25 September 2024.
Atas konflik yang masih terjadi di Lebanon, pemerintah kembali mengimbau para WNI untuk meningkatkan kewaspadaan. Serta, menyarankan agar WNI menunda rencana bepergian ke Lebanon hingga situasi aman.
“Kemenlu dan KBRI kembali menyampaikan imbauan agar para WNI meningkatkan kewaspadaan, menjauhi lokasi lokasi rawan, dan membatasi bepergian non esensial. Bagi WNI yang memiliki rencana bepergian ke Lebanon, Iran, Israel dan Palestina agar menunda perjalanan hingga situasi aman,” ujarnya.
Judha menyebut, berdasarkan pemantauan pemerintah RI, saat ini telah ditetapkan status Siaga I untuk seluruh wilayah Lebanon sejak Agustus 2024. “Sebelumnya, Siaga I ditetapkan KBRI untuk wilayah Lebanon selatan sejak Oktober 2023,” kata Judha.
Melansir Aljazeera, serangan militer Israel telah menewaskan 569 orang, termasuk 50 anak-anak, dan melukai 1.835 orang di Lebanon hingga Senin, 23 September 2024. Serangan itu menyebabkan ribuan orang berlindung di sekolah-sekolah dan gedung-gedung. (*)
BERITA TERKAIT
-
Pejabat Sepak Bola Israel Heran FIFA dan UEFA Belum Jatuhi Sanksi Terkait Serangan di Gaza
-
Panggilan Perang Diplomasi: Qatar Kumpulkan Kekuatan Arab-Islam Lawan Israel
-
Indonesia dan OKI Kecam Rencana Kontrol Penuh Militer Israel atas Jalur Gaza
-
6.000 Truk Bantuan Kemanusiaan Tertahan, Gaza Terancam Kelaparan Massal di Tengah Perang Narasi
-
Direktur Rumah Sakit Indonesia di Gaza dan Keluarga Tewas Dibunuh Israel