Imbas Kekeringan, Bulog Prediksi Masa Panen Raya Mundur Tahun Depan
Direktur Utama Bulog, Bayu mengatakan panen mundur karena musim tanam mundur dari yang biasanya dimulai saat musim hujan pada September. Namun, karena terjadi kekeringan, maka musim tanam diproyeksikan baru bisa dimulai Oktober.

BUKAMATA -- Perum Bulog memperkirakan masa panen raya tahun depan akan mundur sekitar satu bulan lantaran potensi kekeringan.
Direktur Utama Bulog, Bayu mengatakan panen mundur karena musim tanam mundur dari yang biasanya dimulai saat musim hujan pada September. Namun, karena terjadi kekeringan, maka musim tanam diproyeksikan baru bisa dimulai Oktober.
"Jadinya (musim tanam) mundur satu sampai satu setengah bulan," katanya dalam diskusi media di Kantor Bulog, Jakarta Selatan, Jumat (30/8).
Bayu menjelaskan butuh waktu tiga bulan dari musim tanam ke musim panen. Artinya, pada Januari sebenarnya sudah bisa panen.
Namun, karena Januari sampai Maret merupakan musim hujan, petani akan sulit untuk mengeringkan gabah. Artinya beras baru diperkirakan tersedia bagi masyarakat pada Maret.
"Januari baru panen tapi dijemur dulu, digiling, jadi berasnya. Harusnya kalau tanam September, akhir tahun udah bisa produksi" katanya.
Bayu mengatakan pihaknya akan bersiap menghadapi kondisi itu baik dengan penyerapan dalam negeri maupun dalam negeri. Untuk kota impor sendiri, Bulog ditugaskan sebanyak 3,6 juta ton tahun ini.
Dari jumlah tersebut, sebanyak 2,2 juta ton telah masuk. Kemudian 500 ribu ton beras akan masuk dalam waktu dekat.
"900 ribu ton masih mencoba kontrak. Kita usahakan semua importasi selesai sebelum Desember," katanya.
News Feed
Kominfo Makassar Tingkatkan Kapasitas OPD Lewat Bimtek Arsitektur SPBE
23 Oktober 2025 19:40
Kurang dari 24 Jam, Polisi Berhasil Tangkap Pelaku Curanmor di Bontocani Bone
23 Oktober 2025 17:54
13.224 PPPK Kemenag Dilantik, Termuda Usia 20 Tahunan
23 Oktober 2025 17:47
