PANGKEP, BUKAMATANEWS - Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor Pangkep telah memeriksa 15 orang saksi terkait kasus penemuan mayat perempuan bernama Ramlah (48) di Jalan Pelelangan, Kelurahan Jagong, Kecamatan Pangkajene. Polisi juga sudah selesai melakukan autopsi terhadap jasad korban.
Kasatreskrim Polres Pangkep AKP Prawira Wardany mengungkapkan sudah mengambil keterangan 15 orang saksi terkait penemuan mayat Ramlah di dalam koper di dalam rumah kontrakannya. Prawira mengaku proses penyelidikan dilakukan oleh pihaknya sampai ke Maros dan Makassar.
"Jadi perkembangan untuk kasus terkait penemuan mayat dalam koper kami dari Satreskrim Polres Pangkep sudah melakukan penyelidikan dan sampai saat ini sudah sekitar 15 orang saksi yang kita mintai keterangan. Kami juga sudah sempat bergerak ke Makassar dan Maros untuk melakukan penyelidikan," ujarnya kepada wartawan di Mapolres Pangkep, Senin (12/8/2024).
Prawira mengaku proses autopsi jenazah korban sudah selesai dilakukan oleh Dokter Kepolisian (Dokpol) Rumah Sakit Bhayangkara Makassar. Bahkan, saat ini jenazah Ramlah sudah dibawa pulang ke kampung halamannya di Kabupaten Jeneponto untuk dimakamkan.
"Keluarga korban sudah membawa pulang jenazahnya ke Jeneponto untuk dimakamkan," sebutnya.
Meski belum ada hasil autopsi, Prawira menyebut korban meninggal dunia akibat hantaman benda tumpul.
"Untuk sementara korban meninggal akibat karena hantaman benda tumpul yang cukup keras di bagian kepala," ungkapnya.
Prawira menyebut sedang melakukan profiling terduga pelaku. Hanya saja, pihaknya masih terus melakukan penyelidikan.
"Untuk yang dicurigai memang ada, tapi masih kita dalami. Untuk barang korban yang hilang belum bisa kita identifikasi seluruhnya," tuturnya.
"Namun, untuk handphone tidak ditemukan di TKP (tempat kejadia perkara). Untuk motornya (milik korban) sementara kita lakukan pencarian karena memang tidak ditemukan di TKP," imbuhnya.
Prawira menambahkan untuk keseharian, korban dikenal cuek dan tidak bersosialisasi. Prawira menyebut koran sudah tinggal sendirian di rumah kontrakannya tersebut sekitar enam bulan.
"Untuk sementara belum bisa kami pastikan, karena memang korban ini agak cuek dan tidak bersosialisasi di lingkungannya. Kesehariannya korban ini berjualan makanan dan es keliling di Pangkep," pungkasnya. (*)
BERITA TERKAIT
-
Emosi Ditantang Duel, Pemilik Kontrakan di Bone Tikam Tamu Penyewa Hingga Tewas
-
Diplomat Indonesia Zetro Purba Tewas Ditembak OTK di Peru
-
Pelaku Pembunuhan Sadis di Selayar Dinyatakan Alami Gangguan Jiwa, Polisi Serahkan ke Dinsos
-
Tiba di Rumah Duka, Jenazah Tukang Ojek Korban KKB Papua Disambut Tangis Keluarga
-
Dipicu Dendam Pribadi, Petani di Bone Tewas Dianiaya Tetangga