Redaksi
Redaksi

Kamis, 01 Agustus 2024 17:43

Ribuan Orang Hadir di Teheran untuk Pemakaman Kepala Politik Hamas Ismail Haniyeh

Ribuan Orang Hadir di Teheran untuk Pemakaman Kepala Politik Hamas Ismail Haniyeh

Tokoh senior Hamas Khalil al-Hayya bersumpah selama upacara pemakaman bahwa "slogan Ismail Haniyeh, 'Kami tidak akan mengakui Israel,' akan tetap menjadi slogan abadi" dan "kami akan mengejar Israel sampai Israel dicabut dari tanah Palestina.

BUKAMATANEWS - Ribuan orang berkumpul di Teheran untuk mengikuti prosesi pemakaman Ismail Haniyeh, kepala politik Hamas yang tewas dalam serangan di Teheran pada Rabu (31/7). Prosesi yang penuh duka ini dipimpin langsung oleh Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, yang memimpin doa sebelum jenazah Haniyeh dibawa ke Qatar untuk dimakamkan.

Dalam pernyataan yang dikutip media AS, pejabat Iran mengungkapkan bahwa Ayatollah Khamenei telah memerintahkan serangan langsung terhadap Israel sebagai respons atas kematian Haniyeh. Israel belum memberikan komentar langsung mengenai insiden tersebut. Namun, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menegaskan bahwa negaranya telah memberikan "pukulan telak" kepada musuh-musuhnya dalam beberapa hari terakhir, termasuk pembunuhan seorang komandan senior Hizbullah di Lebanon beberapa jam sebelum serangan di Teheran. Netanyahu juga memperingatkan warga Israel bahwa "hari-hari yang penuh tantangan akan segera tiba," seiring meningkatnya kekhawatiran akan konflik yang lebih luas di Timur Tengah.

Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres memperingatkan potensi "eskalasi berbahaya" di kawasan tersebut. Sayap bersenjata Hamas menyatakan bahwa kematian Haniyeh, yang dianggap sebagai pemimpin keseluruhan kelompok itu, akan "membawa pertempuran ke dimensi baru" dan memiliki dampak besar. Sejak serangan yang menewaskan sekitar 1.200 orang di Israel pada 7 Oktober, Israel telah bersumpah untuk menghancurkan Hamas.

Media Palestina mengumumkan bahwa jenazah Ismail Haniyeh akan dimakamkan di ibu kota Qatar, Doha, setelah salat Jumat, dengan perkiraan jumlah pelayat yang banyak. Ayatollah Ali Khamenei memimpin doa untuk Haniyeh menjelang pemakamannya di Qatar, sembari mengancam akan memberikan "hukuman berat" atas pembunuhannya.

Di pusat kota Teheran, ribuan orang yang berkabung membawa poster Haniyeh dan bendera Palestina berkumpul untuk upacara di Universitas Teheran sebelum prosesi. Kematian Haniyeh diumumkan sehari sebelumnya oleh Garda Revolusi Iran, yang menyatakan bahwa ia dan pengawalnya tewas dalam serangan terhadap akomodasi mereka di ibu kota Iran pada pukul 2:00 pagi (2230 GMT) pada hari Rabu. Peristiwa itu terjadi hanya beberapa jam setelah Israel menargetkan dan membunuh komandan utama Hizbullah Fuad Shukr dalam serangan di Beirut, yang meningkatkan kekhawatiran akan terjadinya perang regional yang lebih luas.

Televisi pemerintah Iran menayangkan peti jenazah Haniyeh dan pengawalnya yang ditutupi bendera Palestina selama upacara yang dihadiri oleh pejabat senior Iran, termasuk Presiden Masoud Pezeshkian dan kepala Korps Garda Revolusi Islam, Jenderal Hossein Salami. Haniyeh telah mengunjungi Teheran untuk menghadiri upacara pelantikan Pezeshkian pada hari Selasa (30/7).

Tokoh senior Hamas Khalil al-Hayya bersumpah selama upacara pemakaman bahwa "slogan Ismail Haniyeh, 'Kami tidak akan mengakui Israel,' akan tetap menjadi slogan abadi" dan "kami akan mengejar Israel sampai Israel dicabut dari tanah Palestina." Juru bicara parlemen konservatif Iran Mohammad Bagher Ghalibaf mengatakan Iran "pasti akan melaksanakan perintah pemimpin tertinggi untuk membalas dendam atas Haniyeh," dengan menyatakan bahwa "adalah tugas kita untuk menanggapi pada waktu dan tempat yang tepat."

Prosesi pemakaman berlangsung khidmat dengan peti jenazah diangkut dengan truk yang dihiasi bunga melalui jalan-jalan yang dipenuhi pelayat yang melambaikan bendera.

 

 

 

#Ismail Haniyeh #Hamas #Israel